Dan setelah beberapa saat lamanya Kayla perlahan membuka pintu kamar mandi tersebut, namun ia tidak langsung keluar dari dalam kamar mandi ia masih mengedarkan pandangannya mencoba mencari keberadaan calon suaminya di sana. Aroma wangi langsung menguar begitu saja memenuhi ruang kamar hotel tersebut. Dewa yang mencium aroma wangi itupun segera tahu bahwa wangi itu berasal dari arah kamar mandi yang pintunya baru saja terbuka dan memang benar terdengar suara langkah kaki Kayla yang saat itu berjalan keluar dari dalam kamar mandi tidak lupa gadis itu juga menutup pintu kamar mandi itu kembali. Terlihat Dewa tengah menyilangkan kakinya duduk di sofa dan tengah menatap pada layar laptop yang ada di Atas bantal yang ada di pangkuannya, sesaat lelaki itu melirik ke arah Gadis itu berada di mana ia melihat Kayla tengah mengenakan pakaian handuk saja di sana dengan rambut yang basah dan air yang masih menetes di bagian ujung rambutnya, gadis itu pun mulai berjalan mendekat menuju ke arah lelaki itu berada Ia lalu duduk di tepian ranjang yang tidak jauh dari tempat Dewa saat itu jarak mereka hanya terhalang oleh laci kecil saja.
"Aku sudah mandinya sekarang aku sudah segar tubuhku juga sudah bersih dan aku juga lumayan wangi," ucap Gadis itu yang ia tujukan pada Dewangga namun lelaki itu hanya mengangguk saja sebagai jawabannya. Kayla yang tidak mendengar sepatah kata pun keluar dari bibir lelaki itu menatap ke arah Dewa berada di mana lelaki itu tengah fokus menatap ke arah layar laptopnya meskipun jemari tangan lelaki itu tidak tengah bermain di atas keyboard laptop tersebut.
"Kenapa kamu diam saja haruskah aku melepas pakaian handuk yang aku gunakan ini sekarang Apa kamu mau langsung atau mungkin kamu mau mandi terlebih dahulu?" ucap tanya Kayla lagi. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan karena setahunya ia sudah menggunakan uang yang Dewangga berikan untuknya tetapi ia belum memberikan apa yang harus lelaki itu dapatkan darinya. Dewangga yang mendengar ucapan Gadis itu pun langsung mengangkat wajahnya menatap ke arah Kayla berada untuk sesaat mengamati wajah Gadis itu di sana.
"Apa sebegitunya kamu ingin tidur denganku?" ucap tanya Dewangga kemudian pada Kayla yang membuat Gadis itu pun langsung melongo seketika di mana ia tidak mengerti dengan pertanyaan lelaki itu.
"Hah, apa?" ucap yang terlontar dari bibir Gadis itu begitu saja.
"Kamu benar-benar ingin menghabiskan malam panas denganku malam ini? sepertinya kamu sudah sangat menyiapkan diri," ucap tanya lelaki itu yang diulanginya lagi karena saat itu Kayla tidak menjawabnya dengan jawaban yang Dewangga ingin dengarkan.
"Bukan, bukan seperti itu! lalu aku harus berbuat apa? Aku sudah menggunakan uang yang kamu berikan untukku meskipun tidak semuanya tapi sudah aku pergunakan, lalu haruskah aku tidak memberikan apa yang harusnya kamu dapatkan dariku?" ucap Kayla saat itu dengan jawabannya membuat Dewa tersenyum kemudian menutup layar laptopnya di sana lelaki itu lalu meletakkan laptop itu tepat ke atas laci yang ada di sampingnya perlahan-lahan beranjak dari tempatnya barulah saat itu Kayla menyadari jika tubuhnya mulai gemetaran Ia sudah membayangkan apa yang akan lelaki itu lakukan setelahnya. Perlahan Dewangga mulai melangkah mendekat menuju ke arah Kayla, gadis itu pun hanya bisa memegangi kedua sisinya dan mengeratkan pegangannya di sana. Dewa kemudian duduk tepat di samping gadis itu terlihat Kayla tidak menoleh ataupun menatap ke arah Dewa berada.
"Memang harusnya aku mendapatkan apa yang aku harus dapatkan itu darimu tapi apakah aku pernah bilang aku akan mengambilnya malam ini? Apakah aku pernah bilang padamu aku harus menikmatinya malam ini juga, tidak bukan? jadi kamu jangan khawatir aku masih butuh pendekatan aku juga bukan lelaki yang langsung ingin mendapatkan apa yang aku ingin itu jika soal kenikmatan, tapi kalau soal pekerjaan aku tidak akan menundanya. Kalau kamu menginginkannya paling tidak tunggu sampai besok kita lihat saja nanti," ucap Dewangga dengan jawaban.
"Dasar lelaki gila kerja," gerutu Kayla kemudian. Dan samar-samar lelaki itu bisa mendengarkannya.
"Apa kamu bilang?" ucap tanya Dewa balik pada Kayla. Membuat gadis itu sedikit terkejut karenanya.
"Tidak, tidak apa-apa, aku hanya berpikir kalau kamu terlalu menyukai dan mencintai pekerjaan kamu tapi ya sudahlah menurutku tidak masalah," ucap Gadis itu kemudian.
"Besok aku akan mengajak kamu untuk bertemu dengan kakek aku, aku akan mengajak kamu untuk datang ke rumah kakek aku. Apakah kamu bisa bersikap yang elegan atau jangan-jangan kamu tidak bisa memakai perlengkapan makan atau sejenisnya?" ucap Dewangga saat itu yang bertanya pada Kayla.
"Aku bisa kok memakai semua peralatan makan yang ada. Jadi kamu jangan khawatir meskipun aku miskin tapi aku juga terpelajar, jadi kamu jangan menganggap remeh aku," ucap Kayla dengan jawabannya. Hingga perlahan lelaki itu mendekat ke arah gadis itu, Kayla pun tidak bisa bergerak dari tempatnya karena memang sudah seharusnya itu yang ia lakukan namun ketika tatapan mata lelaki itu menata ke arah belahan Kayla yang mengintip dari balik pakaian handuk yang sedikit terbuka, membuat gadis itu merasa gemetaran karenanya.
"Kamu takut?" tanya Dewa.
"Gluk," Kayla meneguk ludahnya sendiri sekali teguk.
"Apakah dia tidak bisa berpikir? jelas aku takut, dia sedekat ini padaku bagaimana kalau tiba-tiba tangannya tergelincir dan tubuhnya menimpa tubuhku bukankah aku jelaskan takut? tapi ya sudahlah apa boleh buat itu sudah menjadi kesepakatan kita berdua, lagian dia juga mau bertanggung jawab paku dia mau menjadikanku istri meskipun aku hanya seorang biasa. Bukankah itu sudah lebih dari sekedar cukup? Ya paling tidak sampai aku mendapatkan pekerjaan dan juga Ibuku keluar dari rumah sakit Aku masih tidak harus memikirkan biaya hidup sehari-hari dan juga biaya rumah sakit Ibuku. Bukankah itu yang harusnya membuatku bahagia?" ucap Gadis itu kemudian yang perlahan mulai bisa meredakan getaran ketakutan yang tubuhnya itu lakukan. Kayla kemudian perlahan-lahan terjaga ia berbalik mulai mendekatkan tubuhnya ke arah Dewangga berada lelaki itu yang awalnya mendekatkan tubuhnya ke arah Kayla perlahan-lahan harus mulai terjadi dari posisinya karena Ia tidak menyangka jika gadis yang ada di hadapannya itu berbalik mencoba untuk mendekatkan tubuhnya pada Dewangga.
"Haruskah aku mulai menggoda mu sekarang?" ucap tanya Kayla saat itu pada Dewangga.
"Gluk," Dewa mulai meneguk ludahnya sendiri, bahkan saat itu ia perlahan mulai mencondongkan tubuhnya sendiri ke belakang dengan kedua tangan yang sudah hampir menopang tubuhnya ke belakang karena dorongan dari tubuh Kayla yang sudah mulai mendorong tubuh Dewa perlahan-lahan mundur ke belakang.
"Kenapa kamu jadi seberani ini?" ucap tanya lelaki itu kemudian.
"Kenapa kamu bertanya, Bukankah sudah jelas karena kamu tampan kamu kaya dan kamu adalah idaman setiap gadis di luaran sana dan aku di sini adalah calon istrimu. Bukankah sudah sewajarnya aku menggoda mu daripada kamu akan digoda oleh gadis lain, Iya meskipun diantara kita belum ada perasaan cinta satu sama lain tapi paling tidak kita adalah pasangan," ucap Kayla saat itu.