Bab 8 Mencari kehangatan satu sama lain.

1233 Kata
"Kakek!" ucap dalam hati Dewangga ketika ia menatap pada layar ponselnya, di mana di sana ada kakeknya yang tengah mencoba menghubungi. "Sssst...!" bisik Dewa dengan satu jemari tangan yang memberi isyarat menempel pada ujung bibirnya sendiri ke arah Kayla berada dengan satu tangan yang sudah sibuk merapikan pakaian yang ia kenakan. Di mana sedetik kemudian lelaki itu langsung mengangkat panggilan teleponnya itu dalam bentuk video. "Iya kek, ada apa?" tanya lelaki itu sembari menghadapkan wajahnya ke arah layar ponsel. tampak wajah sang kakek ada di sana. Kayla pun segera beringsut dan merapikan kembali pakaian handuk yang ia kenakan karena saat itu sudah terbuka sepenuhnya. "Kamu ada di mana sekarang? kenapa wajahmu memerah? kamu lupa kalau kamu masih memiliki kakek? kenapa kamu tidak pulang, bukankah kamu bilang akan membawa calon istrimu? kapan?" ucap tanya kakek Dewa dengan beberapa pertanyaannya sekaligus. "Iya kek Dewa kan bilang kalau Dewa akan mengajak calon istri Dewa itu datang tapi besok bukan hari ini, apakah kakek tahu itu?" ucap lelaki itu kemudian dengan jawabannya. "Tunggu Dewa, Sekarang kamu ada di mana Apa kamu tidak pulang malam ini? sepertinya tempat itu bukan apartemen kamu lalu kamu sekarang ada di mana?" ucap tanya kakek Dewa lagi pada cucunya. "Di mana lagi kakek aku sedang berada di hotel bersama dengan calon istriku Apakah tidak boleh?" ucap lelaki itu lagi yang lalu akan menyudahi panggilan tersebut. Namun suara Kayla yang tanpa sengaja itu membuat Kakek Dewa penasaran. "Auh sakit Dewa!" ucap Gadis itu yang merintih kesakitan karena tanpa sengaja lelaki itu menindih salah satu tangan Kayla dan Gadis itu tidak bisa untuk menarik tangannya. Dewa yang menyadari suara keluar dari bibir Kayla itu pun langsung membekap bibir Gadis itu dengan salah satu tangannya agar Gadis itu tidak bersuara kembali. "Apakah itu suara calon istrimu yang kamu katakan tadi? kalian benar-benar sekarang berada di dalam ruang kamar yang sama, Apakah calon istrimu adalah wanita yang gampangan bahkan ketika kalian belum menikah tapi dia sudah mau tidur satu ranjang dengan mu, atau jangan-jangan kamu memang sudah melakukan hubungan itu dengan dia ya Dewangga? Awas kalau sampai kamu membuat malu nama kakek! kakek tidak akan tinggal diam Kakek bisa saja membuat Gadis itu pergi dari hidupmu jika kakek mau jadi kamu jangan pernah macam-macam," ucap ancaman kakek Dewa saat itu pada cucunya. "Iya Kek kami sudah bersama kami juga sudah melakukan hubungan yang kakek pikirkan dan bayangkan itu lalu apa salahnya? Bukankah kakek yang menginginkan bahwa aku segera memberi cucu pada kakek lalu kenapa sekarang setelah aku berusaha untuk mengabulkan apa yang kakek inginkan itu kakek malah bertingkah seperti ini?" ucap Dewa lagi dengan jawabannya yang lalu segera menyudahi panggilan tersebut tanpa memberitahu terlebih dahulu pada kakeknya. Waktu pun berjalan begitu cepat, sudah hampir pukul 01.00 dini hari namun saat itu Dewangga masih terlihat duduk di depan kaca jendela sembari menikmati segelas wine yang ada di tangannya, saat itu Kayla tidak bisa memejamkan kedua matanya ia khawatir ketika sampai ia tertidur maka lelaki itu akan melakukan sesuatu pada dirinya akhirnya ia hanya bisa pura-pura memejamkan kedua matanya namun nyatanya kedua mata itu tengah mengamati lelaki yang saat itu tengah menyilangkan kaki dengan punggung yang menyandar pada sofa yang ada di sana. "Mungkin lelaki itu memiliki masalah yang serius sampai-sampai dia memilih untuk tidak tidur semalaman," ucap tanya dalam hati Kayla saat itu yang lalu membuat Gadis itu terbangun dan terduduk di atas ranjang kemudian berjalan mendekat menuju ke arah lelaki itu berada. "ini sudah lewat tengah malam kenapa kamu belum tidur juga?" ucap tanya gadis itu. Dewa hanya bisa meraih tubuh Kayla kemudian menariknya hingga Gadis itu jatuh ke atas pangkuannya. Lelaki itu kemudian memberikan gelas Wine itu pada Kayla meminta Gadis itu agar meneguk isinya dan Kayla pun melakukan apa yang Dewa inginkan, tampak senyum tersungging dari bibir lelaki itu. "Kenapa kamu begitu perhatian padaku?kamu tidak perlu melakukan hal itu urus saja urusan kamu sendiri dan urusanku akan aku urus sendiri," ucap lelaki itu dengan jawabannya. "Bukankah kita akan menjadi partner dan sudah sepantasnya aku bertanya seperti itu padamu," ucap Kayla lagi. "Kalaupun aku memberitahu masalah aku Apakah kamu akan bisa membantunya? kamu membantuku dengan mau menjadi istriku saja itu sudah sangat bantuan besar bagiku, jadi kamu tidak perlu untuk melakukan apa-apa lagi sudah cukup," ucap Dewangga kemudian dengan jawabannya. "Memangnya masalah terbesar kamu itu apa bukankah sudah terselesaikan kamu membutuhkan istri dan aku membutuhkan uang itu sudah cukup bukan? lalu sekarang Apa yang sedang kamu pikirkan?" ucap tanya Kayla lagi yang merasa ia masih ingin sekali tahu masalah calon suaminya itu. Untuk sesaat keduanya saling menatap satu sama lain. "Wajah calon suamiku ini ternyata benar-benar tampan tapi kenapa dia begitu bodoh bisa-bisanya dia membeli istri Padahal dia mau istri dalam bentuk apapun dan dalam kecantikan yang bagaimanapun ia bisa mendapatkannya!" ucap dalam hati Kayla yang diam-diam mengagumi wajah tampan calon suaminya hingga ia menyadari jemari tangan lelaki itu yang sudah mulai merayap menyentuh punggung bagian belakang Kayla dan perlahan mulai menyingkap pakaian yang Gadis itu kenakan, merayap masuk hingga menyentuh kulit punggung gadis itu. Kayla pun langsung melonjak dari atas pangkuan Dewa ketika ia merasakan jemari tangan lelaki itu yang sedikit kasar menyentuh kulitnya. "Oke baiklah kalau begitu sepertinya memang aku tidak bisa ikut campur dengan masalah yang kamu hadapi sekarang kalau gitu lanjutkan saja pemikiranmu itu dan aku juga akan Lanjut tidur," ucap Kayla kemudian yang lalu segera beranjak pergi dari hadapan Dewangga kemudian berjalan kembali menuju ke arah tempat tidur ia langsung masuk ke dalam selimut tebal itu lagi dan ia masih bisa merasakan sentuhan jemari kasar lelaki itu yang tertinggal di kulit punggungnya. "Kenapa kamu tampak malu seperti itu bukankah cepat atau lambat kamu juga akan merasakannya?" ucap Dewa kemudian yang lalu segera beranjak dari tempatnya lalu berjalan menuju ke arah ranjang, ia menempati sisi samping ranjang yang Kayla tempati. "Siapa juga yang malu! aku tidak malu aku hanya merasa jika saat ini sudah sangat malam dan lebih baik aku harus cepat tidur agar besok segera melakukan aktivitas kembali," ucap Gadis itu kemudian yang lalu membuat Dewa segera naik ke atas ranjang dan turut merebahkan tubuhnya di sana. "Apakah kamu besok masih kuliah?" ucap tanya Dewangga. "Iya aku ada kuliah pagi. Makanya aku harus tidur cukup malam ini jadi jangan ganggu aku deh," balas Gadis itu kemudian. "Bukankah tadi kamu sendiri yang menggodaku kenapa kamu sekarang malah berkata seperti itu, apa tadi saat kamu menggodaku kamu itu sedang lupa kalau besok kamu harus bangun pagi?" ucap Dewangga kemudian namun saat itu Kayla tidak menjawab ucapan dari calon suaminya. "Besok aku akan menjemputmu di kampus aku akan membawamu pulang ke rumah untuk bertemu dengan kakek," balas lelaki itu namun Kayla tidak mendengarnya karena Gadis itu sudah lelap dalam tidurnya. Dewangga yang hanya mendengar dengkuran ringan gadis itu tanda jika Kayla sudah tidur membuat lelki itu hanya bisa mendengus kesal. "Bisa-bisanya dia mengacuhkan ku disaat Aku tengah bicara!" ucap lelaki itu dalam hati. "Aku tidak tahu jika sampai besok kakek bener-bener membawakan Aku seorang gadis yang harus aku nikahi aku tidak bisa membayangkannya aku benar-benar tidak ingin menikah," ucap lelaki itu kemudian yang lalu segera memejamkan kedua matanya di mana lelaki itu juga memilih untuk segera beristirahat saja malam itu seperti apa yang Kayla lakukan. Dan tanpa sadar udara malam yang kian dingin ditambah ruangan yang ber AC dan lupa dikecilkan volume AC nya membuat keduanya saling mendekat satu sama lain saling menghimpit dan berusaha untuk merapat seolah ingin mencari kehangatan dari lawannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN