"Tiara, minta maaf sekarang!" Kini, bukan suaranya saja yang terdengar lantang, tapi sepasang matanya pun ikut melotot saat memberikan perintah. Bukan main! Baru tiga hari menjadi suami, dia sudah berani membentak dan mengatur-atur hidupku? Manusia macam apa dia? Dasar tak tahu diri! Ketimbang harus menuruti perintahnya yang bisa membuat harga diriku semakin jatuh di depan Gina dan Sintya, aku memilih diam. Tak ingin terpengaruh dengan tatapannya yang mengintimidasi. "Minta maaf sekarang juga, Tiara!" ulangnya untuk yang ketiga kali dengan suara yang lebih lantang tentunya. "Nggak mau." Aku menggeleng santai. Membuat wajah suamiku semakin menggelap. Lihat! Bukankah ibu tiriku memang gemar mencari simpati orang lain? Buktinya … Mas Afzan saja semudah itu membelanya. Sintya yang semu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari