Sejak tadi Satya terlihat gelisah dan tidak fokus dengan pekerjaannya. Matanya menatap berkas di tangan, tetapi pikirannya berkelana entah kemana. Berkali-kali ia memeriksa ponselnya, mengeluarkan suara decakan atau mengembuskan nafas lelah. Gerak-geriknya tersebut tidak luput dari perhatian Raka yang duduk bersebelahan dengannya. Saat ini, mereka sedang berada di kantor Raka, membahas pembangunan rumah yang akan dijadikan kado spesial untuk perempuan yang sedang Raka perjuangkan. "Ada masalah? Aku perhatikan kamu kurang fokus hari ini," tegur Raka sambil membuka kacamatanya. "Kirana, dia minta cerai." Satya menjawab dengan suara sendu. Raka menaikkan sebelah alisnya. "Cerai?" Satya mengangguk, meletakkan berkas ke atas meja sebelum menghempaskan punggungnya pada sandaran sofa. Suami
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari