Haruskah Menyerah?

2213 Kata

Kirana hanya mampu memejamkan mata saat merasakan sesuatu yang tumpul dan keras menekan selaput tipis yang menutupi muara organ intimnya. Benda itu ditarik keluar, sebelum kembali menekan semakin kuat. Ada rasa nyeri dan tidak nyaman perlahan yang muncul seiring dengan usahanya untuk berkunjung lebih dalam Badannya melentik dengan tangan yang meremas kuat kain berwarna biru langit yang melapisi pembaringan mereka, menggigit bibir bawah guna meredam teriakan saat Satya mendorong kuat miliknya, mengoyak selaput tipis yang selama ini Kirana jaga, hingga kejantanan pria itu terbenam sempurna. Penuh, sesak, perih dan nyeri bercampur jadi satu membuat air matanya menetes tanpa bisa dicegah. Mata Kirana masih terpejam rapat dengan alis yang berkerut. Suara desisan lolos begitu saja dari kedua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN