"Huuuuuu!" "Cie …." "Satya main nyosor aja!" "Sabar, bentar lagi malam!" "Nanti malam ada lindhu lokal!" Kalimat godaan yang diserukan oleh para tamu membuat wajah kedua pengantin menjauh. Sama seperti Kirana, Satya pun terkejut dengan apa yang baru saja dia lakukan. Sumpah serapah ia serukan di dalam hati, merutuki aksi impulsif yang ia lakukan tadi. Pasalnya, bukan sekedar menempel, tetapi Satya sempat menyesap sudut bibir Kirana sebelum suara para tamu menyadarkannya. Kirana menatap Satya menuntut penjelasan. Bagaimana bisa pria dewasa di hadapannya ini melakukan itu di tempat umum. "Wah, di depan banyak orang aja dia berani nyipok gue, gimana kalau berduaan dikamar." batin Kirana bersuara. "Udah tatap-tatapannya, nanti khilaf lagi! Sisain untuk nanti malam, Mas!" Seruan Dandi