Prolog

533 Kata
Plakk! "Maksud Lo apa hah?! Lo cuma w***********g yang jadi istri gue karena perjodohan konyol orang tua kita!" Teriak pria paruh baya yang belum begitu tua dalam keadaan mabuk dan berantakan. "Sadar mas! Kamu itu sekarang dalam keadaan mabuk, perhatikan Rere mas! Sekarang dia juga dirumah, kamu gak kasian kalo dia tertekan karena pertengkaran konyol kita?! Aku sudah capek urusin kamu yang gitu gitu aja!!" Teriak Celine tak kalah kencang kepada Ando sang suami. "Gak peduli gue sama anak Lo itu. Dia cuma anak gak tau diri yang selalu bikin masalah disekolah! Itu hasil didikan Lo? Gak habis pikir gue sama jalan pikiran Lo," ucapan frustasi yang keluar dari pria itu. Dibalik tangga terdapat sosok Perempuan remaja yang diam diam melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Yap! Dia Sharena Mikaila Anindiatama yang biasa dipanggil Rere oleh orang orang terdekat. Tidak tahan dengan teriakan kedua orang tua nya yang semakin menjadi jadi, Rere pun keluar dari persembunyian nya, entah keberanian dari mana untuk mau melindungi sang mama. meskipun Rere yakin kalau mamanya tak beda jauh dari papanya yang over tempramental. "Pa! Papa tuh sebenernya mau apa sih dari mama?! Rere capek denger kalian berdua berantem gak jelas kayak gini, Rere juga pingin punya keluarga utuh kayak temen temen Rere! Tapi kalian berdua gak pernah ngewujudin itu kan? Yang kalian mau cuma prestasi prestasi dan prestasi aja! Rere udah capek!!" Ucap Rere sedikit berteriak dan tak kuasa menahan air mata, tubuhnya bergetar hebat saat mengucapkan kalimat itu. Sudah bertahun-tahun dia menahan ini, sekuat mungkin agar tidak keluar dari mulutnya. Dan di malam ini Rere sudah benar benar lelah. "Heh anak sialan, tau apa kamu tentang pertengkaran yang kamu bilang konyol ini?! Kamu disekolah cuma bikin onar dan onar aja! Emang suka kamu bikin orang tua malu!" Ando semakin kalut dengan ucapan Rere. Disisi lain Rere tersenyum frustasi dengan apa yang diucapkan oleh Ando dan membalas ucapan Ando. "Orang tua? Siapa yang kalian sebut orang tua? Orang yang selalu pulang malam dan mabuk mabuk gak jelas? Itu yang disebut orang tua?! Rere gak habis pikir sama jalan pikiran anda!" Plakk! Dunia Rere terasa berhenti saat itu juga. Rere menyesali apa yang diucapkan oleh mulutnya pada Ando, ia masih tak percaya dengan apa yang dilakukan Ando pada dirinya. "Rere.." Ando tampak menyesali apa yang telah dilakukannya pada anaknya itu, ia mencoba memegang pipi anak nya yang berhasil ia tampar tadi, dengan cepat Rere menepis tangan Ando dan tertawa frustasi atas kejadian malam ini. secara tidak langsung angin malam menjadi saksi tentang hancurnya hati Sharena Mikaila Anindiatama. "Udah papa gak perlu memperjelas lagi! Rere emang anak gak tau diri, anak b******k yang selalu bikin malu keluarga. Ups! Rere salah ngomong. Bukan keluarga sih, emang Rere pernah dianggap ada? Rere disini cuma bikin susah Bapak Ando dan Ibu Celine. Rere udah sadar itu!" "Bukan gitu maksud papa nak," "Rere pergi," keputusan final yang diambil oleh Rere saat itu juga. Rere naik keatas kamarnya membawa baju secukupnya dan segera pergi dari neraka penyiksaan ini. Rere berpikir akan dikejar oleh kedua orang tuanya seperti di film film. Tapi ini nyata bukan film dan Rere harus menerima kenyataan pahit yang terjadi. Malam ini, awal dimulainya kehancuran yang dialami oleh Sharena Mikaila Anindiatama.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN