Arlo terbangun dan mendapati dirinya masih tertidur di sofa, matanya mengerjap sebentar sebelum memutuskan untuk bangun. Dia berakhir di sofa setelah semalam tanpa permisi mencium Ema dan membuatnya mendapatkan nasihat juga harus menerima untuk tidur di sofa. “Sudah kubilang berapa kali? Kalau kamu punya perasaan untukku maka hapuskan perasaan itu, Arlo. Itu hanya akan menyulitkanmu, menyulitkanku dan juga menyulitkan Cyra!” Kata-kata Ema semalam itu terus kembali terputar dalam ingatannya. “Kamu sudah bangun?” Pertanyaan itu membuat Arlo mengarahkan pandangannya ke arah Ema yang datang mendekat bersama Cyra dalam gendongannya. “Cyra sudah lepas infusnya?” tanya Arlo bahagia. Ema mengangguk sebelum menjawab, “Iya. Tadi dokter datang untuk periksa terakhir. Kata dokter juga kita sudah