“Dari dulu Ayah sama Mama itu selalu sibuk, mereka gak punya waktu buatku.” Arlo menatap Cyra yang sedang tidur dalam gendongannya. Dia dan Ema menghabiskan beberapa hari ini dengan banyak mengobrol, mencoba untuk mengenal lebih dekat lagi. Meski harus diakui kalau Arlo lebih terbuka daripada Ema, wanita itu bertipe pendengar yang selalu memasang telinganya setiap kali Arlo mulai berkisah. “Kasihan, kamu pasti kesepian sekali,” ujar Ema, tangannya menyentuh kepala Arlo dan mengelusnya pelan. Arlo tersenyum dan menggeleng. “Meski kadang sedih kalau Ayah dan Mama gak ada tapi, aku gak merasa kesepian. Aku selalu punya teman bermain dan mainannya. Aku ini kesayangan kakek, tidak pernah ada yang berkata tidak padaku,” ujar Arlo menatap Ema penuh kebanggaan. Ema memutar matanya membua
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari