Wajah Banyu terlihat memerah, tatapan serius penuh amarah berpadu sempurna dengan buku-buku jemari yang mencengkeram kuat ponsel Laura yang jika itu adalah selembar kertas maka sudah pasti akan kusut tidak berbentuk.
"Kenapa kamu enggak bilang sama Abang soal ini?" tanya Banyu, pada sang istri yang tengah mengemudikan mobil sang suami menuju bandara, wanita itu tersenyum penuh makna dengan tatapan tajam mengarah ke depan.
"Untuk berjaga-jaga," jawab Laura ringan.
"Berjaga-jaga apa?" tanya Banyu tidak mengerti, ia memiringkan tubuhnya agar bisa menatap sang istri dengan leluasa.
"Berjaga-jaga untuk sesuatu yang tidak mungkin dimengerti oleh seorang lelaki mana pun." Banyu tertegun mendengar jawaban sang istri.
"Kamu masih enggak percaya sama Abang?" ujar Banyu lirih.
"Percaya se
