Waktu terus berjalan, tak terasa sudah dua bulan Aruna menjalani rumah tangganya bersama dengan Hanan. Setelah kejadian di rumah Reza saat itu, Aruna sudah memutuskan untuk menerima Hanan sebagai suaminya. Tapi, dirinya belum bisa memberikan hak Hanan, karena dirinya masih membutuhkan waktu. Aruna bahkan mencoba untuk bersikap seperti biasanya saat bertemu dengan Brian. Apalagi saat dirinya mendengar sang kakak kini membantu sang papa untuk mengurus perusahaan. Aruna tersenyum melihat hasil karyanya. Ini pertama kalinya dirinya membantu Hanan memakai dasi. “Gimana? Bagus gak?” Hanan menundukkan wajahnya, menatap dasi yang kini terpasang di kerah kemejanya. “Em ... lumayan sih.” Aruna mengerucutkan bibirnya, “padahal aku sudah berusaha semaksimal mungkin.” Hanan mengusap puncak ke