“Aruna, apa yang sedang kamu pikirkan? Apa kamu tidak ingin pergi denganku?” tanya Hanan sambil menggenggam tangan Aruna. Brian terlihat sangat kesal saat melihat Hanan menggenggam tangan Aruna. Tangan yang seharusnya hanya dirinya yang boleh menggenggamnya. “Bisa lepasin tangan Aruna nggak? Kalian ini belum menikah!” seru Brian dengan rahang mengetat. Mendengar teriakan Brian, Aruna reflek melepaskan genggaman tangan Hanan. Ia lalu menatap ke arah sang kakak yang semakin terlihat kesal. “Maaf, Kak. Aku harus pergi dengan Kak Hanan. Aku ingin bisa lebih mengenal Kak Hanan. Apalagi sebentar lagi aku dan Kak Hanan akan segera menikah. Aku nggak ingin ada kecanggungan di antara kami nanti,” ucap Aruna sambil menahan rasa sakit di dadanya. Aruna tau, apa yang dikatakannya baru saja akan s