Kara membuka blokir'ran nomor Bara, dan seketika itu juga ponselnya terus bergetar. Kara membaca semua pesan dari Bara. Tanpa terasa air matanya menetes, bukan hanya Bara yang merindu, tapi dia juga sama, merindukan pria itu. Ia lantas membalas pesan Bara. Ayo kita ketemu, Mas... Send Bara di ujung sana yang tengah meeting dengan beberapa klien-nya menaruh ponselnya di atas meja seketika matanya melotot sempurna. "Rapat hari ini kita tunda sampe besok, saya ada urusan penting!" Tanpa menatap otang-orang di sana, Bara lantas keluar dari ruangan tersebut meninggalkan helaan napas dari asistennya itu. Bara berjalan hampir berlari untuk menuju ruangannya, perasaannya sungguh berdebar. Ia ingin mendengar suara kekasih yang dirindukannya itu. Ketika ia baru masuk ke dalam ruangnnta