33 : Memilih Egois

953 Kata

“Kamu sakit?” Albizar dengan sigap memeriksa denyut nadi pergelangan tangan kiri Kia. Sebelum tangan kanannya juga lanjut meraba leher Kia dan memang panas. “Bawa Kia istirahat, Mas. Sepertinya dia memang kurang sehat. Kita istirahat, ... bahasnya lanjut besok saja. Hari ini semuanya sudah sibuk, kita sudah kelelahan. Ambil waktu buat istirahat. Sudah malam juga. Selamat istirahat, ya!” ucap pak Daniel yang kemudian meminta Albizar untuk mengompres Kia. “Kalau enggak turun-turun, baru dikasih obat. Jangan apa-apa serba obat. Kasihan tubuhnya, kimia.” Tahu Kia sudah sang putra nikahi secara diam-diam, pak Daniel justru merasa kecewa kenapa sang putra melakukannya. Padahal andai Albizar jujur dari awal, ia pasti akan mengerti. “Kami pamit dulu," santun Albizar berusaha tetap tenang, meski

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN