"Ha-hamil?" Fachri menggelengkan kepalanya. Tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh dokter. Arin hamil lima Minggu, dan terpaksa dirawat inap karena mengalami pendarahan. Meskipun begitu, ia sangat beruntung karena janin di dalam rahimnya terselamatkan. Berkat kecepatan Fachri dalam membawanya ke rumah sakit.
Fachri yang panik melihat Arin terjatuh di dorong oleh wanita paruh baya, yang di serunya dengan sebutan mami, panik. Karena Arin mengeluh sakit dibagian perutnya, akibat berbenturan dengan lantai hotel.
Tanpa mencari tahu terlebih dahulu siapa wanita paruh baya itu, Fachri langsung membawa Arin ke rumah sakit. Untuk menyelamatkan gadis itu, yang kini tengah mengalirkan darah di pangkal pahanya. Fachri tentu saja lebih mengutamakan keselamatan Arin terlebih dahulu, dibandingk
