7

925 Kata
Setelah apa yang kami lakukan semalam dimana Wijaya keluar dari kamar tengah malam tidak menghentikan Galih untuk menikmati tubuhku dan aku baru istirahat menjelang pagi, jam 9 kami terbangun dan langsung bersiap untuk sarapan dan juga checkout dari hotel ini karena kami harus kembali dan besok sudah mulai beraktivitas kembali di kantor "Wijaya menyukai apa yang kamu lakukan" ucap Galih ketika kami sarapan dengan wajah bersinar “tidak percuma saya mengajakmu serta” lanjut Galih tanpa beban sama sekali “sepertinya Wijaya akan memakai jasamu untuk melayaninya dan kamu harus melakukan demi perusahaan” aku hanya diam karena tidak tahu harus bicara apa Hari ini kami kembali ke kantor, namun karena aku kelelahan melayani dua orang pria aku meminta ijin pada Galih untuk istirahat dan Galih menyetujui. Wijaya memberikanku kartu atm tanpa sepengetahuan Galih dan ketika aku melihat saldonya dengan menggunakan internet banking membuatku terkejut. Aku menyimpan kartu tersebut jangan sampai Yudi tahu karena pasti akan merusak rumah tangga kami lalu aku memikirkan kejadian kemarin seharian bersama Galih dan Wijaya dimana sekarang aku seperti w************n yang dapat disentuh pria lain. Disaat aku memikirkan itu aku langsung teringat dengan milik Wijaya ketika berada di dalam milikku yang membuat sesak berbeda sekali dengan milik Yudi bahkan ketika aku melakukan dengan Galih yang aku bayangkan adalah milik Wijaya Galih menjanjikan bonus tambahan langsung dari rekeningnya pada bulan depan ketika gajian dan aku tidak tahu berapa jumlahnya. Aku merasa bersalah pada Yudi dan telah menodai pernikahan kami, tapi kenikmatan yang diberikan mereka berdua tidak terlupakan "Besok jika kamu masih tidak enak badan ijin saja dan tenang tidak akan dipotong gajinya" ucap Galih yang mengantarkanku sampai rumah "sampai ketemu di kantor" ucap Galih setelah melepaskan ciuman kami Aku menatap kompleks rumahku yang selalu sepi seperti tanpa penghuni namun aku tahu mereka ada di dalam, segera aku masuk kedalam sedikit kaget karena ada mobil Yudi di garasi dengan segera aku masuk kedalam rumah mencari keberadaan Yudi "Sayang" panggilku dengan sedikit teriak "Kamu sudah datang?" tanya Yudi dengan telanjang d**a dan aku yakin tanpa dalaman di balik boxer yang digunakan "Kangen" ucapku sambil memeluk dan mencium bibirnya Yudi membalas ciumanku dengan lembut "baru kemarin, gimana berhasil?" Aku mengangguk "istri siapa dulu" sambil membelai p***s Yudi "Semalam saja kamu sudah agresif apalagi aku tinggal beberapa hari" ucap Yudi menggendongku Dapat aku rasakan milik Yudi tegang dan menyentuh pantatku, dengan tidak sabar Yudi membuka pakaianku langsung meremas kedua bukit kembarku dengan keras membuatku mengeluh atas apa yang dilakukan. Yudi meletakkanku diranjang dengan tidak sabar langsung membuka celana dan celana dalamku, diarahkan mulutnya kebibir bagian bawah membuatku meremas rambut Yudi. Gerakan Yudi yang lembut berbeda dengan Galih dan Wijaya membuatku tidak tahan dan akhirnya aku klimaks walaupun sekali lagi aku membayangkan Wijaya yang memasukiku dan mendapatkan klimaks karena Wijaya "Kamu sudah siap saja sayang" ucap Yudi setelah puas membersihkan cairan di bibir bawahku "kamu diatas" pinta Yudi Dengan segera aku mengikuti permintaan Yudi, aku cium milik Yudi sambil membelai kedua paha Yudi, kepala miliknya aku jilat dengan memutar seketika aku memasukkan semua kedalam mulut. Aku menatap Yudi yang mengerang atas perlakuanku, tangan Yudi menggerakkan kepalaku dengan menarik rambutku untuk lebih cepat. Seketika Yudi menarikku dan aku yakin bahwa Yudi akan mencapai klimaks, aku yang paham keinginan Yudi dengan segera menggesekkan miliknya ke belahan dalam satu kali hentakan milik Yudi masuk kedalam "Kamu makin liar sayang" ucap Yudi sambil meremas bukit kembarku "sering-sering aja kita dinas luar sekali ketemu kamu jadi begini" remasan Yudi semakin keras Membuatku semakin cepat menggerakkan milik Yudi yang berada didalam tubuhku, sensasi yang aku dapatkan sangat berbeda dengan milik Wijaya dimana ketika masuk miliknya seakan bukan tegak lurus melainkan sedikit melengkung. Tapi aku berusaha menikmati milik Yudi bagaimanapun dia adalah pasangan sahku ya walaupun tetap bayang-bayang Wijaya mendominasi saat ini "Ahhh aku mau keluar sayang" teriak Yudi semakin keras meremas bukit kembarku dan menggerakkan miliknya “Akhhh sayang” erangku tidak kalah keras mengimbangi gerakan Yudi “oughhh nikmat, sayang” aku menutup mata membayangkan Wijaya Aku mengiringi dengan semakin cepat mendorong milik Yudi tidak lama aku merasakan akan keluar dan remasan Yudi semakin keras di bukit kembarku, kami saling melumat tiada henti mencari kenikmatan satu dengan yang lain "Ahhh..." teriak kami bersamaan "Kamu sangat luar biasa" ucap Yudi mencium bibirku lembut "tidurlah" sambil membelai punggungku dan tanpa sadar aku tertidur di atas tubuh Yudi Ketika aku bangun suasana sudah mulai gelap dan pastinya Yudi sudah berangkat untuk shift malam, Yudi mengirimi pesan jika sudah sampai rumah sakit dan langsung kubalas bahwa aku baru bangun. Aku merasakan nyeri dibagian bawah karena dalam 2 hari 3 milik pria sudah masuk kedalam diriku dengan ukuran yang berbeda-beda namun tetap saja panjang Aku keluar mengenakan dress selutut dan mulai untuk membuat makanan karena perut rasanya sudah lapar sekali Wijaya Bagaimana kabar kamu? Tania Lumayan dan kamu? Wijaya Aku merindukan sentuhanmu, kapan bisa bertemu kembali? Tania Seminggu lagi bertepatan suami keluar kota, kamu yang kesini atau aku kesana? Tapi aku ingin merasakan dalam pelukanmu secepatnya Aku menatap balasan pesanku pada Wijaya dengan tidak percaya dimana aku menjadi lebih aktif daripada sebelumnya, segitu berartikah Wijaya atau aku hanya terseret arus yang dibuat Galih dengan melibatkan Wijaya Wijaya Aku yang kesana jadi tunggu saja dan aku juga tidak sabar menyemburkan cairan kedalam rahimmu Aku menatap pesan dari Wijaya dan tidak sabar merasakan miliknya yang melengkung tersebut dalam milikku seketika membuat aku menginginkannya kembali. Ingin rasanya aku langsung menghubungi Wijaya namun tidak mungkin, dalam benakku ingin menghubungi Galih atau pun Yudi untuk melampiaskan nafsuku ini tapi aku menepisnya dengan berusaha mencari kegiatan lain dengan mengerjakan pekerjaan kantor
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN