“Kepalaku masih terasa pusing,” ungkap Archel dan memijat pelipisnya yang luar biasa sakit. Ia membuka matanya saat Lia sudah membuka penutup mata yang membaluti kepala Archel itu. Pemandangan yang dilihat Archel saat itu adalah pemandangan yang sangat buram seakan ia menderita katarak, itu semua dirasakannya karena fokusnya yang terbagi dengan rasa sakit yang dialaminya, obat bius yang tersisa pada tubuhnya masih sangat terasa menggerogoti semua panca inderanya, sekarang Archel seperti orang yang mati rasa. “Ada apa dengan mereka?” celetuk Tania yang menyadari keanehan pada Archel dan Billy. Mereka semua melirik ke arah Delvin, Delvin yang mengerti dengan apa yang dimaksud oleh teman-temannya itu hanya mengangguk, ia menghampiri Archel dan Billy yang masih duduk dan bersandar pada dind