"jatuh cinta? Siapa? Aku?" Rigel mengulang pertanyaan Angga kepada dirinya sambil tersenyum dan menggeleng. "Itu tidak mungkin!" "Kau tidak akan sadar jika kau tidak mencobanya." Angga berjalan meraih gelas aca yang berisi air soda tepat diatas meja pantry. "Bukankah kau lebih terlihat nyaman saat berada didekatnya?" Lagi-lagi Rigel menggigit bibir bawahnya sambil berusaha berfikir. Benarkah ia jatuh cinta? Tetapi kenapa dirinya merasa tidak ada yang berbeda. Hanya karena dirinya lebih bisa mengutarakan isi otaknya saat berbicara,apa.itu bisa dibilang perasaan cinta? "Jujur Ngga! Aku sama sekali tidak pernah mengenal apa itu cinta. Yang aku tau aku hanya jatuh cinta kepada pekerjaanku saja!" Angga mendesis,ia sangat ingin melempar sahabatnya itu dari luar gedung karena sikap idiotn