Semenjak pertemuan di cafe waktu itu, Jonathan sekarang sering datang ke rumah Dina. Apalagi setelah Diva menolak tawaran yang diberikannya.
Kedatangan Jonathan tentu saja membuat Dina sangat bahagia, karena selama ini jarang Jonathan datang ke rumahnya.
“Sayang, aku seneng deh kamu datang ke rumah aku? apa kamu ingin mengajakku untuk membeli cincin pertunangan kita?” Dina bergelayut manja di lengan Jonathan.
Karena terlalu memikirkan Diva, Jonathan sampai melupakan cincin pertunangan yang seharusnya mereka beli minggu ini.
“Kamu bisa mengajak mama aku untuk membeli cincin itu. Semua sudah aku serahkan ke mama. Aku hanya tinggal terima beres aja. Kamu tau ‘kan, aku gak suka hal yang ribet.”
Dina mengerucutkan bibirnya, “tapi ini pertunangan kita lho. Masa cincin pertunangannya mama ka
