Persiapan acara pertunangan Dina dan Jonathan sudah tujuh lima persen selesai.
Tinggal 2 hari lagi menjelang hari pertunangan. Tapi, Jonathan tetap bersikap cuek dan tak peduli.
Nita dan Barack hanya geleng kepala melihat anaknya yang begitu keras kepala. Semua urusan pertunangan harus Nita dan Barack yang mengurusnya.
“Pa. Papa merasa gak sih kalau Jonathan itu tak ada semangat sedikitpun untuk tunangan sama Dina?”
“Mungkin Jonathan sedang banyak pikiran, Ma.”
Barack menjawab sambil menatap layar datar di depannya. Acara televisi itu lebih menarik ketimbang apa yang istrinya bicarakan.
“Mama tau kalau sekarang Jonathan sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tapi masa dia juga gak ada waktu buat Dina. Dina sampai menghubungi Mama dan nanyain keberadaan Jonathan. Katanya Jonathan tak bisa
