"Kenapa tidak ada?" Hasta mengernyit heran. Menatap sekali lagi layar ponselnya, mencari-cari kontak milik Rena. Tapi tetap tidak ada. Suara pintu yang terbuka membuat perhatiannya yang sejak tadi tertuju pada layar ponselnya, kini beralih pada pintu kamar mandi yang terbuka, memperlihatkan sosok Calya. Merasa diperhatikan, gadis itu menikan satu alis mata. Sebelum kemudian melangkah pelan menuju ranjang rawat yang di tempati Hasta. "Ada apa?" Memberi gelangan kepala sebagai jawaban, Hasta menelan paksa semua pertanyaan yang hendak di lontarkannya. Walau disergap bingung, Calya memilih untuk tak ambil pusing. Mendudukan diri di kursi kosong samping ranjang rawat Hasta, gadis itu merengut sebal, mendapati pria itu memegang ponselnya. "Ya ampun Kak, bisa nggak sih, jauhkan diri dari be