"Kemana perginya perempuan itu? Dia benar-benar seperti belut. Terlalu licin dan sulit untuk ditangkap." Pria itu menyugar rambutnya yang lembab karena keringat. Berusaha menormalkan napasnya yang sempat memburu untuk mengejar Rena. "Hey! Gue panggil-panggil lo nggak nyahut." Suara familiar yang tertangkap pendengarannya membuat pria itu berbalik, dan seketika meringis saat mendapati rekannya yang tampak terengah-engah. Sepertinya ikut berlari mengejarnya. "Sorry, gue nggak dengar. Terlalu fokus ngejar si uler." "Maksud lo?" Rekannya mengernyit heran dengan apa yang tengah dibicarakan. "Tadi gue liat Rena." Akunya yang membuat rekannya menegang. "Serius?" "Lo kira gue ngelawak? Sampai drama lari-lari kayak tadi?" "Oke, gue percaya. Terus sekarang, di mana dia?" "Nah, itu permasalah