"Jadi nanti Mbak," "Mbak?!" Tanya Calya dengan wajah kian masam. Berdecih kesal, gadis itu bersedekap tangan. Mengangkat dagu, dengan satu alis mata terangkat, "excuse me, gue rasa, semua orang juga tau, lo jauh lebih tua dari gue." Ucapnya lalu mengedikkan bahu, "kelihatan dari wajah." Berdeham untuk meluruhkan rasa tak nyaman yang mencubit hatinya, Rena berusaha untuk menebalkan kesabaran dalam mengahadapi pegawai baru yang sudah bertindak seenaknya. Meskipun dia juga baru. Tapi, bukankah, terhitung sebagai senior untuk Calya? Mengingat, dia yang lebih dulu bekerja di kafe Hasta. Meski begitu, Rena tak berniat untuk meladeni konfrontasi yang gadis itu lakukan. Terlebih, meski posisinya sama dengannya. Rena merasa, jika Calya bukan pegawai biasa. Melihat, bagaimana interaksinya denga