Dewi terbangun dengan perasaan yang jauh lebih baik. Dewa sudah tidak ada lagi di sampingnya dan ia sangat bersyukur akan hal itu. Karena dirinya belum memikirkan cara untuk bisa bersikap biasa saja di hadapan pria itu.
Dewi kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi ke kampus hari ini. Ia memiliki kelas pagi dan ia harus menghadirinya meski Dewi pikir ia tidak memiliki tenaga apalagi keinginan.
Dengan cepat ia melakukan ritual paginya, lalu mengambil air minum ke dapurnya sebelum berangkat. Lalu gerakan Dewi terhenti ketika matanya menangkap nampan yang berisi makanan komplit untuk sarapan itu. Dan di samping piring yang berisi roti bakar itu terdapat sebuah note yang memuat tulisan tangan Dewa.
Dewi tertegun sejenak. Kemudian i
