Seorang pria sedang berdiri di depan sebuah nisan yang masih baru dimakamkan. Tatapannya kosong pada tulisan nama 'Elaina Dougenis'. Buket-buket bunga masih banyak bertebaran di sana setelah semua orang mulai meninggalkan tempat itu satu per satu. Matanya memerah tapi air matanya sudah tidak ada lagi yang bisa dikeluarkannya. Ia hanya berdiri diam tanpa mengatakan apapun. Seorang wanita paruh baya menepuk pelan lengannya sambil menyemangatinya. Tapi, ia tetap tidak merespon. Pria itu hanya berdiri diam seperti sebuah batu. “Agatha, biarkan dia. Louis membutuhkan waktu untuk tenang...” panggil wanita lainnya hingga Agatha menoleh pada mereka dan mengangguk. Agatha menghampiri wanita yang terlihat lebih tua darinya. Mereka berpegangan tangan