Marc membuka matanya perlahan dan ia menoleh ke sekitarnya. Tempat yang penuh dengan kobaran api itu telah berubah menjadi sebuah kamar klasik dengan jendela-jendela tinggi. Ia beranjak bangun dari ranjang besar yang mewah. Rasanya ia pernah melihat ruangan ini hingga Marc berusaha mengingatnya. Ia mengernyit memandang lukisan-lukisan yang sangat familiar baginya. Hanya dalam beberapa detik Marc menyadari bahwa ia berada di salah satu kamar suite Paris Marriot. Ia tersentak dan terlihat berpikir apakah tadi ia benar-benar bermimpi ? Lelaki itu langsung berjalan cepat menuju cermin setinggi dirinya yang berada di dekat kloset pakaian. Matanya membelalak seketika saat melihat wajahnya masih memerah dengan abu menghitam di beberapa tempat. Kemejanya yang