Ketujuh remaja itu menyandang ransel mereka dan bersiap-siap untuk berangkat. Louis telah meratakan pondok mereka seperti tanah semula. Hanya tersisa bekas kayu bakar yang menghitam di tengah tempat itu. “Nah, Miyuki. Bisakah kau mencari tahu dimana lokasi yang ada airnya di sekitar sini ?” tanya Michelle. Gadis bermata sipit itu mengangguk. Sepertinya Lynne telah mengajarinya. Miyuki memejamkan mata dan angin kecil berputar mengelilinginya. Ia mengangkat kedua tangannya perlahan-lahan dan terlihat seperti sedang meresapi keadaan sekitarnya. Tidak berapa lama, gadis itu kembali membuka matanya. “Ada tiga tempat yang memiliki air di pulau ini. Sebelah selatan ada sebuah danau kecil yang berjarak 3 kilometer dari sini. Di sebelah barat, ada anak sungai