TERPAKSA MENJADI PELAYAN KAMAR TUAN MUDADiperbarui pada Aug 26, 2023, 21:38
Ayara tertawa miring, tatapannya penuh dengan ejekan.
"Memangnya kamu laki-laki, sehingga membutuhkan perempuan untuk tidur denganmu?" ucapnya.
"Jadi kamu mengejekku?" tantang pria di depannya.
"Semua orang juga sudah tahu, kamu bukan laki-laki normal. Kamu pantas menjadi biksu."
"Baik kalau kamu memaksaku, pilihlah, kamu yang akan mendekat, atau aku yang ke sana dan merobek bajumu, aku akan buktikan kalau aku laki-laki normal."
Sekali lagi, Ayara tergelak. "Gertekanmu terlalu buruk untuk seseorang yang memiliki disfungsi kelelakian!"
Usai berkata begitu, Ayara melangkah menuju pintu keluar. Ditariknya handle pintu. Tidak terbuka. Ia mencoba lagi, masih belum bisa. Gadis itu mengernyit. Ada apa dengan pintu ini?
Grek, grek, grek!
Tangan Ayara berusaha mengulik pintu. Tetapi tidak ada tanda-tanda pintu akan terbuka. Pelan, gadis muda itu kembali memutar tubuhnya.
"Di mana kuncinya?" Lelaki yang ditanya tersenyum miring, tipis, penuh kemenangan. Dia akan membalas ejekan gadis di depannya.
"Kenapa? Usai mengejek kelelakianku, kamu mau kabur? Takut?" Usai berkata demikian, pria itu berjalan menuju Ayara.
"Jangan mendekat, atau aku akan berteriak.” ancam Ayara.
"Teriak? Heh, kamu lupa sama statusmu? Kamu sudah terpilih sebagai pelayan kamarku. Artinya tugasmu adalah melayani segalanya padaku, termasuk urusan ranjang! Jadi teriak saja kalau berani. Yang ada ayahku akan memenggal kepalamu karena menolak putranya." Pria itu semakin maju. Ayara mundur dua langkah. Tangannya meraba ikatan rambut di kepalanya. Kalaupun ia tidak akan selamat, setidaknya pisau kecil yang ia selipkan di sana, bisa melukai pria di depannya itu.