Prolog

543 Words
Edgar berjalan memasuki lobby hotel miliknya, hotel "Akasia Internasional", beberapa pegawai memberikan salam hormat dan menyapanya, Edgar mengangguk dan tersenyum ramah, ia memang pemimpin idaman, tak memandang jabatan dari pegawainya, ia tetap memberikan senyum ramahnya. Ia menuju lift menuju ruangannya di lantai teratas gedung hotelnya, yaitu lantai 25. Ia adalah seorang pengusaha perhotelan dengan beberapa cabang di beberapa kota besar di Indonesia, juga di beberapa kota di luar negeri seperti Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Hongkong, Shanghai, Seoul dan beberapa di Eropa. Walau sudah sukses ia tetap rendah hati dan tidak sombong, itulah yang membuat pegawainya suka bekerja di suasana kerja hotel Edgar, karena sudah seperti keluarga. Lantai 25 terdiri dari ruang direktur/CEO, wakil direktur, divisi keuangan, divisi HRD dan divisi umum. Juga ada hall/ballroom untuk pesta dan ruang meeting intern. Pintu lift terbuka dan Edgar akan keluar dari lift namun tiba tiba tubuhnya membentur tubuh seseorang yang berseragam office girl yang membawa peralatan kebersihan. "Ouch...." pekik gadis itu. Edgar menatap gadis itu heran, gadis itu hanya menunduk ketakutan. "Ma....maaf pak, saya tidak sengaja, " ucap gadis itu. "Tidak apa apa, " jawab Edgar ramah, ia tidak pernah melihat gadis itu, sepertinya pegawai baru karena.ia hafal siapa yang biasa membersihkan ruangan di lantai 25 ini. "Kamu pegawai baru? biasanya Nina yang membersihkan lantai 25 ini." "Iya pak, saya ditugaskan membantu bu Nina membersihkan lantai 25 ini, beliau sedang membersihkan ruangan direktur. " "Baiklah lanjutkan pekerjaan kamu, " Edgar melangkah meninggalkan gadis OG tersebut, gadis itu melirik sejenak pada Edgar yang melangkah menuju ruang CEO/direktur. "Oh itu rupanya direktur hotel ini, " gadis OG itu berfikir sejenak kemudian turun dengan lift yang terbuka. Edgar memasuki ruangannya dan segera duduk di kursi kerjanya, dengan segera ia membuka laptop dan melihat laporan online dari beberapa cabang perusahaannya di kota besar di Indonesia ataupun di lur negeri karena ini sudah awal bulan dan ia mewajibkan cabang hotelnya mengirimkan laporan online. Ia kemudian tenggelam dalam pekerjaannya yang menyita waktu hingga sore menjelang, ia menyempatkan makan siang dengan memesan makanan dari resto hotel yang diantar ke ruangannya. Ia tak memberikan waktu untuk dirinya bersantai karena ia tak ingin lengah, semua harus sesuai jadwal dan keinginannya. Ia pun berkutat di ruangannya hingga malam, ia terkejut saat menyadari jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, ini berarti ia melewatkan makan malamnya, Edgar Segera membereskan mejanya dan bergegas keluar dari ruangannya, ia heran karena ia melihat gadis office girl yang bertemu dengannya tadi pagi masih melakukan tugasnya. Dengan rasa heran Edgar mendekati gadis itu. "Kamu kenapa masih bekerja semalam ini, bukankah jam kerja kalian sudah selesai pukul 6, 1 jam lebih lambat dari pegawai lain?" "I...iya pak, maksud saya biar besok pekerjaan saya lebih ringan pak jadi saya lembur, " jawab gadis itu. "Tidak baik seorang gadis pulang terlalu malam, pulanglah, " ucap Edgar. "Baik pak terima kasih. " "Saya turun dulu, " Edgar meninggalkan gadis office girl itu dan turun melakui lift, ia heran kenapa ada OG yang masih bekerja hingga malam seperti ini, tapi alasannya bisa ia terima. Edgar turun ke lobby hotel, suasana lobby masih ramai oleh tamu hotel dan pegawai. Beberapa pegawai menyapanya dengan hormat yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Edgar. Mobil Edgar sudah terparkir di depan lobby karena tadi ia sudah menghubungi sopirnya dan mengatakan akan pulang. Lynagabrielangga
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD