When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
ic_arrow_left
Story By akudelima
akudelima
0FOLLOWER
302READ
ABOUTquote
sejauh apapun sebuah pemikiran , akhirnya yang menang adalah kebenaran .
bagaimana pun kau berhasil menghapus jejaknya , ingatan akan rasa yang sudah terlanjur kau gores , akan kembali pulang...
percayalah , mati adalah keharusan yang sangat menakutkan.
tapi ketika kau mencipta luka yang tak bisa kering itu ,
saat ketika itu , matipun tak mampu membunuh sakitnya...
kau melangkah seakan tak ada jejak di tanah , padahal kau tahu , angin pun tak sudi menghapusnya...
berapa kali kau berdusta , sekali kali jujurpun tak ada harganya.
harusnya anak - anak menangis karena tak di belikan mainan , bukan karena memikirkan nasib mereka akan siapa kelak yang akan membelikan mainan.
"syah dan khan ikut mama ya nak , " sambil menangis nina membujuk anak - anaknya .
"tapi , papa dengan siapa kalau kita pergi ma"
syah bertanya , sementara kakaknya khan hanya diam.