love 365daysUpdated at Feb 12, 2022, 03:06
Part 1
awal sebuah kesalahan
Dia tampak belum lihai melakukannya, terasa tangan kanannya gemetar saat menyentuh leherku, begitu pula tangan kirinya yang mulai menarik pinggangku lebih dekat dengan tubuhnya, kemudian mendaratkan bibirnya ke bibirku. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya, namun seperti ada yang menerjemahkan bahasa tubuhnya malam itu. Aku merasa dia begitu ingin aku menjadi miliknya seutuhnya..
sebenarnya aku tak yakin aku orang pertama yang pernah ada dalam dekapannya. Karena setahuku begitu banyak wanita yang tergila gila dengan dia.
###
Perkenalkan, aku vloi . Aku sudah 4th menikah dengan Riko, usia kami terpaut cukup jauh, ketika aku dilamar oleh Riko usiaku belum genap 21th, awalnya kami memang sepakat menunda memiliki momongan karna aku masih harus menyelesaikan kuliahku dulu, namun hingga saat ini kami belum juga di karuniai anak. Riko cukup sibuk dengan pekerjaannya, dan aku sudah 1th ini hanya di rumah saja, karna kata dokter rahimku lemah, jadi untuk berhasil dengan program hamil aku tidak boleh banyak beraktivitas dan tidak boleh stres.
Sejak belum menikah Riko sudah punya rumah yang lumayan besar, awalnya kami tinggal berdua saja . Namun 10bln belakangan ini trian ikut tinggal bersama kami. Trian adalah adik sepupu Riko, karena rumah kami cukup besar trian yang tadinya kos sendiri akhirnya kami minta tinggal di rumah kami, karena memang rumah kami juga tidak terlalu jauh dari kampusnya.
Aku memang sudah dekat dengan Trian sejak kami belum tinggal satu rumah, hampir setiap pulang dari kampus ia singgah ke rumah kami. Trian lebih dekat dengan aku di bandingkan dengan Riko sepupunya sendiri, mungkin karena sikap Riko yang dingin.
Pagi itu aku tidak juga melihat trian keluar dari kamarnya, sedangkan waktu sudah menunjukkan pukul 8.00, karna biasanya dia sudah siap berangkat kuliah .
Hingga, aku memutuskan untuk memanggilnya. Beberapa kali aku ketuk pintu kamarnya tidak juga ada jawaban. Rasa khawatir memaksaku masuk melihatnya. Aku dapati trian masih berbaring dengan selimut yang menutupi hampir semua tubuhnya kecuali wajah.
Perlahan aku berjalan ke arahnya, wajahnya tampak pucat aku raba keningnya terasa begitu panas.
“Trian, kamu sakit?” tanyaku dengan telapak tangan yang masih menempel di dahinya.
“Kayanya kak.. dari tadi badanku terasa dingin banget ” ia menjawab lirih tanpa bergerak.
Aku bergegas mengambil air dan lap kompres untuk trian. Beberapa kali aku ulangi mengompres dahinya.
“Kamu minum obat ya, tapi makan dulu biar Kaka ambilkan” aku bereskan lap dan baskom kompres sembari beranjak dari sisi ranjang tempat trian tidur.
Beberapa hari merawat dia sakit, tanpa mau dibawa berobat. Membuatnya seperti banyak tergantung kepadaku. Walaupun dari sebelumnya pun juga sudah begitu. Jangankan saat dia sakit, memilih satu lembar kaos pun ia tak bisa memutuskan tanpa aku .
Berita di TV sedang heboh membahas tentang virus Corona di Wuhan . Hampir semua Chanel menayangkan berita yang sama. Ku pencet2 tombol di remotku.
Tiba2 ada yang menyahut lalu lompat dan duduk di sebelahku.
“Ya ampun trian hampir mati aku kena serangan jantung” ucapku terkaget2 dengan ulahnya.
“Wkwkwk.....lagian serius banget, berita apa sih?” tanyanya sambil tertawa penuh puas melihatku kaget.
“itu dimana2 berita tentang Corona, virus baru di Wuhan banyak banget korbannya” aku menjelaskan ambil mengunyah kacang yang dari tadi ada di meja .
“Apaan Corona? Ada-ada aja, sampai nggak itu nanti ke Indonesia kira2?” baru kali ini dia peduli Sm berita.
Karena biasanya selain kuliah dia hanya menghabiskan waktunya untuk main game online.
Ya memang ternyata benar akhirnya virus itu masuk ke Indonesia dan membuat heboh seantero jagat raya. Berita dan informasi sudah mulai tidak karuan dari mulai informasi bermanfaat sampai yang hoax hampir tidak bisa tersaring ditelinga dan mata masyarakat. Hampir semua media sosial penuh dengan pemberitaan ini.
“kok kamu nggak kuliah trian?” karena aku melihat dia masih pakai celana pendek di depan TV
“Iya kena lockdown kak, sampai 2 Minggu ke depan loh kak Riko nggak kena lockdown kerja? “ tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV .
Beberapa sekolah, kampus dan perkantoran memang banyak yang di tutup karena lockdown, begitu pula tempat ibadah dan pusat perbelanjaan. Tapi tempat kerja suamiku belum ada pemberitahuan untuk lockdown.
Sejak trian hanya di rumah saja, kami banyak menghabiskan waktu bersama, sekedar menonton TV atau eksperimen membuat makanan.
Terus terang, hari2 ku menjadi lebih berwarna setelah ada dia di rumah ini, mungkin karena suamiku sibuk bekerja dan aku juga belum punya anak. Aku sempat merasa kesepian sejak aku memutuskan berhenti bekerja. Tapi setelah trian datang, aku merasa punya teman. Walaupun terkadang dia juga nggak banyak omong cm candaan2 sepele yang dia lakukan padaku, membuatku seperti hidup lagi.