[mengandung unsur dewasa. 21+] Cinta memang tidak tahu kapan mereka hadir memberikan getaran pada hatinya. Terkadang kita selalu menepiskan rasa itu dan masih terlarut dengan masa lalu yang menyakitkan. Seakan kita awalnya tidak sadar bahwa laki-laki itu yang dikirim untuk menyelamatkan kita dari keterpurukan kita. Menghilangkan jejak menyakitkan dan menggantinya dengan moment Indah yang tidak bisa terlupakan. Saling melengkapi, kepercayaan, komunikasi yang baik serta saling pengertian dan saling mencintai itu kunci keberhasilan cinta yang sesungguhnya. Lebih baik kita mengalah dengan ego kita daripada menyakiti pasangan kita. Memang sulit untuk kita mengalahkan ego kita, butuh kesabaran ekstra untuk meredamnya. “Sayang... umh” Desah Felisha saat Dafi meremas kedua buah dadanya dengan kuat. Ia lumat rakus buah dada itu hingga istrinya itu melenguh kenikmatan. 3 bulan setelah kejutan lamaran malam itu mereka melangsungkan pernikahan di salah satu hutan pinus terkenal di Jogja. Pemberkatan dengan penuh hangat nan sakral lalu di lanjutkan resepsi di tiga tempat, yaitu Jogja, Jakarta dan Bali. “Uh! Felisha.. kamu memang sangat nikmat sayang” desis Dafi saat ia mulai menggerakkan pinggulnya berirama dan sangat intim. Felisha tak kuasa untuk mengerang dan mencengkeram lengan Dafi dengan kuat menahan nikmatnya gejolak dibawah sana. Desahan mereka saling bersahutan menikmati penyatuan mereka.