Death BellUpdated at Dec 30, 2021, 05:59
Aarav, Ben, Diah, dan Geya itulah nama mereka. Dua laki-laki dan dua perempuan yang kembali bertemu setelah enam tahun tak berkomunikasi. Bermula dari Ben yang mempunyai niatan untuk berkumpul di sebuah Reuni SMA Cendrawana II, nama sekolah mereka.
Ini adalah tentang mereka.
Namun ada sedikit yang berbeda, apa itu? Karena salah satu dari empat manusia itu memiliki keistimewaan atau malah sebuah kutukan? Diah bisa merasakan hawa ‘makhluk halus yang berniat jahat’ yang biasa kalian sebut hantu.
Bukan hanya itu saja, tapi ini juga tentang sebuah rumah di Desa terpencil yang dikenal dengan inisial G beserta dengan anak kecil berkulit pucat seolah-olah sang anak bermata hitam itu melihatmu dari balik jendela.
Terdapat misteri besar disana. Menarik untuk memecahkan misteri itu? Tentu saja, si keras kepala Ben mendorong ke-tiga temannya untuk melakukan itu.
Sebuah tantangan? Bisa disebut seperti itu.
Seiring berjalan waktu, detik, menit dan jam, dengan sengaja mereka melakukan sebuah kesalahan dan akhirnya terkurung dalam dosa karena keserakahan dan pengkhianatan, mereka terjerat di dalamnya, sedalam-dalamnya dan tak menemukan jalan keluar, ‘DEATH BELL’ pun melumatkan mereka bertubi-tubi tanpa ampunan.
Akibatnya beberapa peraturan mengerikan perlahan mulai dipelihatkan, tepat 00.00 ke-empat manusia itu tak boleh secuil pun merasakan yang namanya mata terpejam dan helaan napas yang berhembus tenang, maka apabila mereka melanggar, akan ada sesuatu hal yang mengguncangkan tubuh mereka. Tak hanya itu saja, ‘jangan berteriak’ dan ‘jangan sentuh itu’. Mereka menyebutnya kata-kata kramat.
Namun siapa sangka, ternyata cerita mereka jauh lebih mengerikan dari dugaan.
Mereka harus mau mengorbankan diri atau memutuskan untuk berkorban?
Mati atau hidup? Sepertinya, pilihan yang tak bisa memilih sendiri. Mereka di gerakan oleh ‘makhluk halus’ itu karena sebuah dosa.
Penasaran? Tidakkah? Maka ‘mereka’ akan menarikmu untuk merasakan hal yang sama. Setuju, bukan sebuah pertanyaan tapi sebuah perintah yang harus ‘MAU’!