Terinspirasi dari sebuah rancangan nyata projek NAZI.Beberapa mungkin fiksi tetapi sebagian kecil juga menyangkut fakta Prolog "Namaku adalah Azizah ulfa,seorang gadis biasa seperti yang lainnya. Bercanda, serius, senang, sedih, tertawa, menangis layaknya manusia lainnya. Tetapi ayahku selalu membantah hal itu, dirinya adalah ilmuwan ulung, memasuki fakultas jurusan kimia dan lulus dengan peringkat tertinggi di kampus. Ia bilang diriku adalah perempuan yang luar biasa suatu saat nanti. Ibuku adalah orang yang paling luar biasa bagiku, ia mempunyai teknik bertahan hidup saat tersesat, bela diri dan dirinya adalah seorang dosen disebuah kampus Sastra" "Jujur, sebenarnya aku sama sekali tidak mengerti. Saat diriku berusia 15 tahun, memasuki masa pubertas dan menjadi remaja seperti anak-anak perempuan lainnya. Teror menghampiri keluarga kami. Gerombolan lelaki yang mengaku sebagai polisi Amerika itu menuduh ayahku sebagai buronan, teroris bagi warga Amerika. Ayah melawan, tetapi akibatnya fatal, ia tertembak oleh 3 peluru, 2 mengenai perutnya, satunya lagi tepat mengenai jantung. Ibuku buru-buru mengambil berkas-berkas yang berada di ruangan ayahku, menyuruhku berlari melewati pintu belakang" "Jujur, aku benci mengatakan hal ini kepada kalian. Kondisiku pada saat itu buruk, aku berlari, napasku memburu, keringatku bercucuran. Satu hal yang kuingat perkataan ibuku adalah 'Cepat pergi,ingat kau harus bersembunyi dan menyamarkan nama'. Aku memasuki hutan dan mendengar suara tembakan keras, mataku mengeluarkan air, aku tahu ibuku menyusul ayahku, tetapi aku tidak sempat memikirkan mereka lagi yang kupikirkan adalah pergi,bersembunyi dan berkelana"