Cerita ini berlatar belakang tahun seribu sembilan ratus tiga puluh delapan, waktu Indonesia masih dalam genggaman negara Belanda yang tepatnya berada di bagian benua Eropa, kisah ini sengaja di ambil dari zaman itu karena ada banyak sejarrah dari Indonesia yang sangat baik dan ttentunya tidak baik unttuk di lupakan. Namun bukan berarti kisah ini menggambarkan tenttang kedudukan negara Belanda di Inddonesia, karena kisah itu sudah banyak sekali penulis hebat yang menulisnya dengan sangat baik dan hebat. Kisah ini leebih di tujukan ke seluruh masyarakat dari yang usianya enam tahun sampai yang usianya lebih dari tiga puluh tahu, itu artinya kisah ini dapat di baca oleh seluruh masyarakat meskipin masih berusia di bawah sepuluh tahun tanpa merasa bosan akan kisah ini. kutipan dari presiden pertama Indonesia ialaj IR.Soekarno yang sangat bagus ialah jangan pernah sekali-kali masyarakat Indonesia melupakan sejarah dari bangsa ini. Jika begitu aku akan segera menceritakan kisah ini dari yang pertama sampai akhir cerita ini dengan singkat dan jelas. Awal kisah ini akan memperkenalkan Aliken dan Asmira, mengenai sikap dalam dirinya dan hubungan mereka yang tidak ada arah yang baik dengan beberapa masalah, salah satu maslahnya mengenai kedua orang tua Asmira yang tidak setuju jika anaknya berhubungan dengan laki-laki yang berbega agama dan keyakinan, sebagai orang tua tentu akan mendidik anaknya mengenai hal baik dalam lingkup apapun termasuk dalam agama, mereka berbeda agama dan itu juga yang membuat mereka berhubungan dengan diam-diam tanpa ada seorang pun yang tau, namun dari kisah yang singkat itu akan memperjelas kisah ini di bagian lain atau halaman yang masih banyak yang harus di baca, kisah yang singkat itu akan memperjelas semuanya. Lalu karakter yang kedua ialah Keni, dimana Keni lah yang akan memandu pembaca atau menemani pembaca dalam mengikuti kisah ini, kebetulan juga dalam cerita ini yang menulisnya ialah Keni dan dari masa lalu yang Keni sendiri alami dan rasakan, semua yang Keni rasakan dari saat usianya tujuh belas tahun itu yang akan di paparkan di kisah ini, dalam buku yang Keni tulis ini di beri judul hanya Kinata yang sangat panjang sekali jika langsun di baca keseluruhannya, maka dari itu dalam buku yang panjang ini aku membaginya menjadi tiga bagian yang saling terhubung ceritanya atau dengan kata lain Triologi. Dan karaktter yang terakhir dari kisah ini adalah anak remaja yang sama dengan Aliken,Asmira dan Keni sebagai pemandu pembaca, mereka berusia yang sama di usinya yang menginjak tujuh belas tahun. Anak itu bernama Densi, mungkin dari kisah pertama ini Densi akan berperan sangat besar karena dialah yang akan hilang di buku perama ini, dalam akhir dari cerita ini yang sangat di sayangkan bagi Densi yang malang adalah ia harus menemui sang pencipta di surga, namun dari kematian Densi itu akan memperjelas ketiga buku yang akan di terbitkan secara bertahap. Kisah ini di bagi menjadi dua Dunia, awal kisah akan berlokasi di jalan Rambutan tepatnya di Batavia yang sekarang bernama Jakarta, lalu di bagian lain akan berlokasi di dunia lain yang namanya Darmanas, dan ebih tepatnya di salah satu negeri yang ada di Daramans yang bernama negeri ‘’Kinata.’’ Dari kisah yang di tulis oleh Keni ini akan menyaksikan situasi dan keadaan Indonesia serta nilai yang sangat penting dalam kehidupan seorang yang membacanya.