Story By aamliana
author-avatar

aamliana

ABOUTquote
Suka dipanggil Lili, Penulis biasa, suka warna coklat dan biru. Senang menulis malam hari dan pecinta caramel macchiato.
bc
AELEASHA
Updated at Oct 12, 2021, 01:55
Aeleasha memiliki sahabat sejak usianya 5 tahun, namanya Gama. *** Gama dan Aeleasha memutuskan untuk menikah saat mereka baru saja lulus SMA. Keduanya sepakat untuk kuliah bersama di universitas yang diimpikan. Awal pernikahan banyak masalah datang silih berganti, perbedaan pendapat dan besarnya ego satu sama lain mendominasi pertengkaran setiap hari. Kini, Aeleasha hidup bahagia dengan Gama dan 1 anak perempuan mereka. 10 tahun pernikahan, Aeleasha tidak pernah sedikitpun merasa bosan atau tidak mencintai Gama, karena baginya Gama dan putrinya adalah nafas dan rumah. Namun bagaimana jika nyatanya Gama memiliki rumah dan tempat pulang selain Aeleasha?
like
bc
Hello, Perm
Updated at Oct 2, 2021, 19:41
Perm. Sebuah Kota yang terletak di tepi sungai Kama, di kaki Pegunungan Ural. Kota dengan jumlah penduduk yang cukup padat di Negeri Beruang Putih. Pertemuan tidak sengaja membuat Emilly Vathya kembali dihadapkan dengan masalah cinta, perasaan. "Kamu hanya perlu diam, aku yang berlari ke arahmu. Kamu hanya aku izinkan untuk menerima tanpa perlu membantah." Pria itu berjuang mendapatkan hati Emilly, namun dengan tidak tau malunya pemilik hati Emilly kembali hadir menawarkan pernyataan cinta(Lagi).
like
bc
RUANG RINDU
Updated at Jul 18, 2021, 00:21
"Aku Kala Gilbert Handoko menjatuhkan talak tiga untuk kamu, Emilly Vathya." Em merasa matanya memanas, perjuangan selama tiga tahun harus terhenti sampai disini. Kisahnya telah usai, pria ini menemukan tempat pulang yang sebenarnya. Jika dulu Kala berkata seperti tadi namun mereka masih bisa kembali bersama, namun sekarang sepertinya Kala ingin segera terbebas dari Em. "Aku akan kirim surat cerai segera, jangan mempersulit. Kamu bisa tinggal di rumah ini. Aku yang akan pergi." "Tidak perlu, Mas. Aku saja, ini rumah kamu. Aku akan pergi beri aku 10 menit untuk bersiap, jika suratnya sudah keluar hubungi aku nanti akan aku tanda tangani." Kala terdiam sejenak memandang wajah sendu Em, "Baiklah." Em menguatkan kakinya untuk melangkah membereskan pakaian, hanya pakaian ini yang Em punya. Lantas apa yang harus Em bawa selain pakaian? Em hanyalah gadis beruntung karena menikah dengan anak sang majikan. Semua Em lakukan karena sangat berterima kasih pada keluarga Handoko yang mau mengurus Em sejak usia 5 tahun. Matanya mengedar untuk terakhir kali melihat kamar yang selama ini menjadi saksi tangis pilunya, 3 tahun kamar ini menemani keseharian Em sebagai istri di atas kertas Kala Gilbert Handoko. Cairan bening turun membasahi pipi mulusnya, sesak namun harus tetap kuat, dunia selalu berlaku jahat padanya. Em sadar betul bahwa di dunia ini tidak ada yang betul-betul menyayanginya selain Rose- Ibu Kala yang telah berpulang 3 tahun lalu. Karena permintaan Rose, Kala bersedia menikahi Em. Selama pernikahan keduanya bersikap acuh. Ah salah, hanya Kala yang bersikap acuh. Kala tidak pernah menganggap Em ada, bicara hanya saat ada hal yang perlu dibicarakan. "Aku pergi, Mas. Jaga diri baik-baik, jangan terlalu fokus bekerja nanti sakit." Em memaksakan senyum, "Terima kasih padamu." Langkah kaki terdengar menjauh, Kala hanya diam dengan tatapan kosong. Hatinya merasa kosong, Em selalu sabar menghadapinya, selalu tersenyum teduh saat bertatapan dengan mata tajamnya. .
like