Prolog

543 Words
Perubahan sempurna seorang perempuan adalah ketika dirinya menjadi seorang ibu. Selain perubahan fisik dengan tambahan lemak disetiap bagian, selain itu pikiran dan mental juga mengalami perubahan. Walau tidak sesempurna bumblebee di film transformer, tetap saja perempuan yang telah menikah dan sudah memiliki anak adalah perempuan yang telah sempurna masa perubahan jati dirinya. Namun sebelum tahap seperti itu, ada banyak tahap perubahan seorang perempuan. Mulai dari tahap anak, remaja, hingga dewasa. Dari yang tidak tahu apa-apa sampai mencoba belajar segalanya. Dari yang sholatnya seperti puasa sunnah sampai yang sholat sunnahnya tidak mampu dia tinggalkan. Semua itu sudah pasti akan dialami oleh setiap perempuan. Begitupun dengan perempuan yang suatu saat menikah dengan seorang laki-laki tidak sempurna seperti Syafiq. Dia hanya seorang laki-laki biasa. Berusia 20 tahun. Usia dimana seseorang tengah mencari jati dirinya. Usia jika diibaratkan sebuah pohon baru muncul tunas kecil dibagian ujungnya. Terlahir dari latar belakang keluarga yang sempurna membuatnya kadang merasa tidak nyaman. Dia tidak bisa mengekspresikan dirinya menjadi apa yang dia inginkan. Sering sekali dia mendapatkan komentar pahit dari orang-orang yang suka membandingkannya dengan sang ayah. Ayahnya yang sempurna, ayahnya yang seorang dokter sukses, ayahnya yang bisa memberikan contoh yang baik, ayahnya yang ini, atau ayahnya yang itu. Semua tentang ayahnya. Hingga akhirnya dia sering membalas komentar-komentar pahit itu dengan kata-kata yang tidak pantas. Karena hatinya pun semakin lama tidak terima atas komentar yang tidak beralasan tersebut. Dia manusia dan dia punya hati. Manusia mana yang diam saja jika dihina tanpa tahu bagaimana yang sebenarnya dirinya. Lalu saat gejolak hati Syafiq tidak menentu akibat dari komentar-komentar tersebut, seseorang menegurnya. Bukan karena teguran itu menggunakan kata-kata menyakitkan namun teguran itu begitu sederhana sampai Syafiq sadar bahwa teguran itu sangat benar. "Kamu tahu, apa bedanya singa dengan anjing? Keduanya sama-sama pemakan daging. Walau banyak orang kini memeliharanya. Namun ada sesuatu yang begitu berbeda dari kedua hewan itu. Kamu mau tahu apa? Seekor singa begitu ditakuti walau dia hanya diam. Sedangkan anjing sering dijadikan mainan oleh manusia terutama anak-anak ketika ia menggonggong." Maka sejak itu Syafiq berjanji pada dirinya sendiri untuk bisa memperbaiki diri lagi. Semakin dia banyak bicara mengenai hal yang tidak penting, maka semakin banyak yang mencari-cari kesalahannya. -Maheswara Syafiq Al Kahfi- ** Bagi Farah, dia hanya seorang gadis biasa. Dilahirkan dari keluarga yang tidak mampu membuatnya terus mencari cara agar dirinya masih tetap mampu untuk sekolah. Bahkan terkadang dia harus menjerumuskan dirinya hanya untuk mencari setumpuk uang agar sekolahnya masih bisa berlanjut. Bukan tidak berisiko melakukan hal seperti itu, terkadang Farah sering sekali mendengar cacian dari beberapa temannya karena mereka tahu apa yang Farah lakukan. Tetapi mereka seakan menutup mata mengapa Farah melakukan hal itu. Jika diibaratkan buah, Farah hanya seperti buah Manggis. Yang terlihat jelek dan tidak menarik karena semua kegiatan buruk atas semua yang dia lakukan selama ini. Namun tidak ada yang pernah tahu seputih apa hati seorang Farah. Baginya, semua yang dia lakukan hanya keterpaksaan hidup. Bila ada jalan lain, dia tidak akan mau seperti ini. Namun setelah bertemu dengan laki-laki itu, Farah seakan sadar bahwa masih ada harapan dibalik kenyataan pahit. Dan dia optimis semuanya akan indah pada waktunya. Entah kapan, entah dimana dan entah dengan siapa keindahan itu akan dia rasakan. Tapi Farah percaya bila Tuhan selalu menyelipkan bahagia ditengah-tengah perjuangan. -Farah Kulla Azmi- ------ Continue
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD