Terpaksa

1657 Words
Sabrina pulang kerumah dengan wajah yang berbeda, dia sangat kesal pertemuannya dengan Alex tak berjalan dengan lancar. Alex tampan, kaya dan seorang CEO merupakan pria yang dia idam idam kan untuk menjadi suaminya tapi dia tak suka dengan sifat dan sikap Alex. "Kamu kenapa wajahmu kok cemberut gitu Sab?" tanya Rika heran melihat Sabrina. "Aku kesal ma dengan Alex, masa dia ga terpesona sama aku, memangnya aku kurang apa sih." "Sepertinya si Alex harus periksa mata deh nak, masa ga bisa melihat wajah dan body anak mama yang luar biasa sempurna ini." "Nah, mama aja mengerti, kan. Apa jangan-jangan si Alex itu gay kali yaa ma. Umur dia kan udah 40 tahun tapi kenapa ga nikah nikah." "Eeh bener juga sih Sab apa jangan jangan Alex itu gay? Tapi sayang banget yaa wajah tampan, kaya raya kalau sebenarnya ga normal." Sabrina tersenyum sepertinya dia berhasil mempengaruhi mama nya agar membatalkan perjodohannya dengan Alex. "Tapi, Sab ga apa apa lah nak dia gay, kamu bisa peras dia trus ambil hartanya jadi ga masalahkan kalau kamu menikah dengan Alex." Sabrina membelalakan matanya, ucapan mamanya sama sekali tak dia duga. "Ma, aku ga mau nikah sama Alex, Alex itu udah sombong, sok kecakepan, sok keren, sok pinter dan sekarang dia gay aku ga mau ma." Sabrina merengek manja pada Rika mama nya. "Sabrina, ga bisa begitu nanti kita malu loh, keluarga juga sudah pada tau kalau kamu seminggu lagi akan menikah walau baru akad dulu dan resepsinya menunggu kontrak kerjamu sebagai model selesai. Ayoo nak jangan kecewa kan mama yaa." "Mama, aku bilang aku ga mau yaa tetap ga mau!" Bentak Sabrina. "Kenapa? Kalau hanya masalah gay itu bukan masalah besar." "Ma, aku punya pacar dan ga mau sama Alex ma." "Siapa si Derly pemuda miskin itu? Mau jadi apa kamu sama orang miskin itu. Mama ga mau tau kamu harus menikah dengan Alex." "Mama keterlaluan banget yaa.. mama mau jual aku ke Alex itu?" "Sabrina mana mungkin mama melakukan itu, mama hanya inginkan yang terbaik untukmu nak dan ini lah jalanmu." Sabrina meninggalkan Rika yang tak percaya dibentak oleh anak kesayangannya, Rika kebingungan apa yang harus dia lakukan kalau Sabrina tetap tidak mau menikah dengan Alex. Sabrina tiba diapartement Derly seorang fotographer. Kamu kenapa? Wajahmu kok jutek amat," kata Derly. "Aku lagi kesal bangeeet Der, aku tuh mau di jodohi sama Alexander William. Sumpah aku ga mau, orangnya sombong." "Yaa udah tolak aja." "Udah aku tolak tapi mama ga boleh. Alex itu tajir dan keluarga aku butuh dia." "Hmm, susah juga sih kalau keluargamu perlu. Gimana kalo adek mu aja tuh yang kawin sama Alexander itu supaya tetap kan terikat keluargamu." Derly memberikan saran. "Eeh, bener juga omongan kamu, yaa ampun Der ternyata kamu pintar juga." "Tapi, kalo kamu married sama si Alex itu, aku pasti ga boleh. Aku kan masih cinta sama kamu dan masih suka bercinta denganmu." "Aku juga cinta sama kamu Der, sayangnya kamu ga kaya. Seandainya kamu kaya pasti mama setuju dengan hubungan kita." "Aku akui aku memang tidak kaya tapi aku bisa mencukupi semua kebutuhanmu Sab, keadaan ekonomi orang tuamu juga kan menengah keatas. Papa mu kan direktur disalah satu perusahaan Sab, kenapa masih saja mama mu seperti itu?" "Aku juga bingung dengan kelakuan mama." "Sab, kalau sampai kamu menikah dengan lelaki lain, aku tak akan merelakanmu... aku punya video dewasa kita Sab dan aku bisa mengatakan pada Alexander tentang perkerjaanmu selain jadi model," ancam Derly secara halus pada Sabrina. Wajah Sabrina mendadak pucat, dia takut Derly akan membongkar semua rahasia yang dia tutupi tentang kehidupannya di dunia modeling. "Derl jangan seperti itu, aku menolak si Alex itu. Tentang perkerjaan sampinganku kamu juga ikut menikmati tubuh aku kan, yang jelas aku menyukaimu dan kamu selalu bisa membuat aku puas lahir batin" ujar Sabrina lalu mendekati Derly. Sabrina dan Derly pun berciuman sangat mesra, tangan Derly juga tidak tinggal diam dia. Dia merabah tubuh Sabrina dengan perlahan membuat Sabrina mendesah. ******************* Seminggu kemudian. Sabrina berusaha untuk membuat Rika, mamanya membatalkan pernikahannya dengan Alex. "Ma... Aku mohon tolong batalkan pernikahan aku dan Alex," ujar Sabrina. "Tidak bisa! Semua persiapan pernikahanmu hampir selesai." "Ma, aku mohon, ma." "Kamu itu kenapa,sih?" "Ma, aku ga bisa menikah dengan Alex." "Kamu mau buat alasan apa lagi, seminggu yang lalu kamu bilang Alex gay, lalu sekarang alasan apa lagi?" "Derly." "Kenapa dengan pacar miskinmu itu?" "Aku takut, ma." "Takut kenapa,sih? Udah cepetan ngomong jangan bertele-tele seperti itu." "Derly mengancamku, ma." "Kenapa?" "Derly mengancamku kalau aku menikah dengan Alex, dia akan menyebarkan video hubungan intimku dengannya dan juga tentang perkerjaanku yang menjadi model bisa dipakai, ma." Rika sangat shock mendengar perkataan Sabrina. Dia tidak menyangka putri kesayangannya sudah tidak perawan lagi dan model yang bisa dipakai. "Kamu... Benar-benar keterlaluan Sab. Mama kecewa padamu." Rika merasa sedih. "Kalau dibatalkan, bagaimana mama harus mengatakan pada papamu." "Ma gimana kalau Alana aja yang menikah dengan Alex." "Tapi, mama ga rela kalau Alana dapat suami kaya, Sab." "Ma, kaya belum tentu bisa bahagia. Alex itu sangat dingin ma. Aku yakin pernikahan mereka tidak akan bahagia." "Baiklah, mama putuskan Alana yang akan menikah bukan kamu." Akhirnya Rika mengambil keputusan. "Terima kasih, ma." Walau kecewa Rika tidak mungkin membiarkan putrinya menikah dengan Alex. ******* Alana pulang kerumah dengan kelelahan, dia setelah pulang sekolah langsung ke toko roti. Alana masuk ke dalam rumahnya, dia melihat ada sesuatu yang berbeda. Tak seperti biasanya Sabrina sudah pulang ke rumah, raut wajah Rika mama nya juga sangat berbeda. "Lana duduk sini," perintah Rika. "Iya ma.. ada apa yaa ma?" "Ada yang ingin bicarakan tentang pernikahan Sabrina. Sabrina ga mau menikah dengan pria yang mama jodohkan, 3 hari lagi Sabrina seharusnya menikah tapi karena masih mau berkarir kakakmu tidak jadi menikah." "Lalu, hubungannya sama aku apa ma?" "Kamu yang akan menggantikan Sabrina menikah." "Tapi ma.. aku ga mau ma. aku masih sekolah. Aku masih ingin kuliah ma. Aku ga mau ma." "Kamu harus melakukannya demi nama keluarga dan sebagai balas budimu karena aku telah membesarkanmu," bentak Rika. "Aku ga mau ma." "Dengar! Kamu harus menikah tidak boleh menolaknya dan ini sebagai ganti perbuatan perselingkuhan ibumu yang telah selingkuh dengan suamiku!" "Apa maksud mama?" "Alana, kamu tau kenapa mama selalu lebih menyayangi Sabrina." Rika menghela napasnya. "Dulu mama sangat mencintai Adrian dan kami pun menikah tapi Adrian berselingkuh dengan adik ku sendiri Alya dan Alya itu adalah ibumu. Perempuan murahan itu mendapatkan azabnya dia meninggal tak lama setelah melahirkanmu." Rika menangis teringat penghianatan Adrian dan Alya adiknya. "Kamu tau kenapa kami tak membawa mu ke Singapore dan kamu dibesarkan oleh ibuku? Itu karena wajahmu ini sangat aku benci!!! Wajahmu mengingatkan aku tentang kelakuan Alya," ujar Rika melihat Alana dengan tajam. "Jadi, aku minta kamu membalas semua yang kulakukan padamu, membesarkanmu dan membiayai semua kebutuhanmu Alana." Rika berkata dengan kejam tanpa memperdulikan perasaan Alana yang menangis mendengarkan perkataan Rika. Alana mendengarkan semua penjelasan Rika yang mengapa selalu membeda-bedakannya dengan Sabrina terjawab sudah. Dia dan Sabrina bukan satu ibu. Sakit dan hancur semua perasaan Alana, ibu yang dia sayangi dengan tulus ternyata bukan ibu kandungnya malah sangat membenci Alana anak hasil perselingkuhan Alya dan Adrian. "Maafkan aku mama, aku tak pernah minta dilahirkan bukan sebagai anakmu. Maafkan aku mama," ujar Alana menangis. "Alana.. mama minta tolong padamu, tolong bantu mama." "Mama... Aku —" Alana tidak sanggup melanjutkan perkataannya. "Lana tolong selamatkan nama baik keluarga kita atas kelakuan kakakmu." "Mama, aku ga bisa mama." "Heh anak sialan udah lah gantiin aku untuk menikah! Ga usah sok jual mahal kamu, jelek aja banyak gaya," bentak Sabrina. "Kak, aku ga mau." Rika melayangkan tangannya, menampar pipi Alana. Alana merasa perih dipipinya, tamparan Rika kali berbeda dengan tamparan yang sering dia terima. Alana sudah terbiasa dipukul Rika. "Dengar anak haram! Kamu sudah diminta baik baik tapi tetap tidak mau? Berani kamu sama mama hah!" ujar Rika lalu menjambak rambut Alana. "Sakit mama... sakit," teriak Alana sambil menahan tangan Rika yang menjambak rambutnya. "Kamu mau menuruti mama atau tidak!" Rika menjambak rambut Alana makin kencang. "Aduuh mama sakit ma, sakit ma, ampun ma." "Mama tidak mau tau! Kamu harus menikah dengan, Alex." Rika meninggalkan Alana di dalam kamarnya. Alana menangis sendirian dikamarnya, dia tak menyangka dalam sekejap mata semua berubah. Andrian mengetahui semua hal itu sangat marah pada Rika dan Sabrina. Tapi, demi menyelamatkan nama baik keluarga Adrian juga membujuk Alana. "Alana," panggil Adrian. "Papa." "Papa apa salahku sehingga aku yang harus menanggung semua ini." "Kamu ga salah sayang putriku sayang. Kamu sudah tau kan kalau Rika bukan ibu kandungmu. Alya ibumu seorang wanita yang lemah lembut dan sangat cantik," kata Adrian mengenang Alya. "Kamu tau sebenarnya papa terlebih dahulu berpacaran dengan mamamu. Tapi ternyata Rika juga menyukai papa." "Tapi kenapa malah papa menikah dengan mama Rika bukan dengan mama Alya." "Ceritanya panjang, nak. Yang jelas sampai sekarang pun papa masih sangat mencintai mamamu." "Yang jadi kesalahan kami, kami berselingkuh dibelakang Rika." "Papa, Rika, dan Sabrina pindah ke Singapore karena papa dipindahkan tugas disana. Tak lama Alya mama mu melahirkan gadis cantik yang bernama Alana. Mama mu mengalami pendarahan saat melahirkanmu dan meninggal." "Papa terpaksa meninggalkanmu pada nenekmu dan kamu dibesarkan oleh nenekmu. Kami kembali ke Jakarta karena papa dipindahkan tugas di sini. Tak lama nenekmu meninggal setelah itu kamu tinggal bersama kami." "Kamu tau kenapa namamu Alana karena itu nama pemberian ibumu sayang.. nama singkatan Alya Adrian dan Amanda adalah nama tengah ibumu Alya Amanda jadi Alana Amanda." Adrian membelai rambut Alana lembut. Alana hanya bisa menangis, dia tak menyangka kehidupan nya sangat sulit, pantas saja Rika sangat membencinya. "Papa mohon padamu, nak. Ini demi menyelamatkan nama baik keluarga kita." "Baiklah pa. Aku mau menikah dengan pria yang dijodohkan, mama Rika." "Terima kasih, nak. Maafkan papa." Adrian memeluk Alana dengan erat. Dia merasa sangat bersalah pada putrinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD