Prolog

218 Words
Setiap manusia memiliki jodohnya masing-masing, bahkan sebelum lahir katanya orang yang akan menjadi jodoh kita sudah ditetapkan. Tapi kenapa tidak semua orang benar-benar bisa bertemu dengan jodohnya yang tepat. Kenapa? Kenapa takdir mempermainkan jodohku? Kenapa disaat aku sudah meyakininya sebagai takdirku, malah berakhir menjadi persimpangan sementara? Kejadian pertama mungkin hanyalah sebuah kesalahan tapi kenapa harus ada yang kedua kalinya? Kenapa harus ada kegagalan yang ke 2 ketika aku sudah meyakini jika dia lebih baik dari yang sebelumnya? Kehilangan untuk yang pertama mungkin bukan masalah tapi yang kedua kalinya jauh lebih menyakitkan. Mengapa tuhan menuliskan takdir yang sama dua kali? Aku yang bodoh ataukah aku memang s**l?. Aku ingin bahagia, memiliki sesuatu yang benar-benar jadi miliku, memiliki cinta yang benar-benar untukku, memiliki keluarga yang benar-benar keluargaku. Apakah keinginan ini terlalu muluk untuk seseorang yang kehilangan keluarga sejak kecil sepertiku? Aku bukan halte yang hanya di jadikan pemberhentian sementara, aku ingin menjadi rumah tempat bernaung dimana aku menjadi tempatmu untuk kembali dan beristirahat tapi jangan jadikan aku rumah keduamu karena aku ingin menjadi satu-satunya untukmu. Salahkah aku mengharapkan cinta? Cinta? ah rasanya kata itu menjadi sebuah ironi ditelingaku. Dia mengatakan cinta tapi nyatanya dia tetap meninggalkan. Apakah setidak berartinya kata cinta yang dia ucapkan? Cinta? akankah aku bisa merasakannya lagi, setelah semua yang terjadi? Cinta? akankah dia jatuh kembali pada seseorang yang pernah melangkah pergi?  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD