Chapter 1

1268 Words
Kring kring kring ... suara handphone berdering. Di dalam kemacetan jalanan yang memecah pikiran seorang pria berkulit putih dan wajahnya yang blesteran indo-swiss siang ini, lalu lalang motor dan pedagang tumpah ruah di jalanan membuat pikiran pria yang sedang menyetir mobil lambhorgini ini goyah seketika, Prass Devano. "Disatu sisi gw harus ikutin apa yang orangtua gue pengen, perjodohan anak yang hanya untuk memperkuat antar tali perusahaan, sedangkan gw engga cinta sama perempuan ini," lagi-lagi gumam Prass Devano dengan nada yang kesal bersulut emosi membuat kepalanya kini berkaca gundah. Kring kring kring ... dering handphone miliknya sudah 10 kali berdering. "Shitttt men ...!" kesal Prass Devano dengan menghentakkan jarinya ke stir mobil. Kring kring kring ... deringan ke 20 kali. Prass pun memakai earphone dan menjawab telfon miliknya yang berkali-kali berdering, "Ya mami aku disini," jawaban Prass dengan pikirannya yang hanya memikirkan satu sosok wanita yang sangat ia cintai, Monica. "Pras! Kamu tahu enggak? Nara nungguin kamu di mall sudah 3 jam, tapi kenapa kamu belum datang juga? dengarkan mami ya Pras! kamu tahu kan Nara itu anak-" sebelum jawaban telepon dilanjutkan suara tersebut terpotong, Prass mematikan ponsel miliknya. Hatinya bergumam, 'Anak salah satu pengusaha properti terkaya sedunia dia bernama Nara Sword anak dari Adjie Sword, gue tahu gue salah sudah lepasin Monica, gue yang udah bikin dia kehilangan keperawanan dan gue juga yang buang dia layaknya sampah.' "Arhggh, lo b******n Pras!" Teriak kesal Prass dengan memukul stir mobil lambhorgini kesayangannya kali ini. "Semenjak lepasin Monica gue engga pernah bisa tidur enak, janji gue yang bakalan selalu jagain dia kini cuma kaya janji kaleng abal-abal." gumam Prass kembali menyetir mobilnya ke arah pusat perbelanjaan. Tritit ... suara mesin parkir hall mall yang mengeluarkan kertas, Mobil Prass terparkir di Hall A AEON mall. Mata Prass melihat sekeliling dan mengambil kacamata Dior edisi terbaru dari wajahnya untuk ia taruh di mobil. Prass membawa clutch kulit edisi terbatas edisi Chanel Men untuk di bawa memasuki AEON mall. Prass pun berjalan ke tempat lokasi yang ibunya kirimkan di pesan w******p untuknya. Sebuah salon Mc'gi Beauty Bar, Seluruh karyawan disana melihat ke arah Prass, Prass tampak tak merespon banyak orang yang melihat ke arahnya, sebuah gambaran pria sempurna bagi banyak wanita. spontan Prass langsung menghampiri seorang perempuan cantik yang sudah berpenampilan rapi untuknya Nara Swords, Prass pun mencium pipi kiri dan kanannya. "Udah cantik kok sayang, kamu pengen apa sih? Aku baru aja transfer uang ke ATM kamu lagi, biar kamu belanja terus," perkataan Prass yang harus selalu berpura-pura layaknya pria yang benar-benar membutuhkan cinta dari wanita bernama Nara Swords, padahal dihati miliknya hanya untuk seorang Monica. "Pras, kamu udah Datang? temani aku beli dress di outlet ya, please," manjanya dihadapan Prass membuat seisi salon menatap mereka. Prass mengangguk menuruti Nara dengan membelai rambut Nara saat ini. "Sini tas kamu biar aku aja yang bawain, buat hari ini kamu minta apa aja terserah, kebetulan teman aku yang punya Aeon mall jadi kamu beli sepuasnya aja" Prass pun berjalan dengan nara sepanjang jalan AEON mall, Nara yang memegang tangan Prass erat dengan kebahagiaan batin yang memenangkan Prass. "Pras aku senang kamu datang, kamu suka sama perjodohan keluarga ini? Aku pengen kita berproses dulu ya, kamu kan tahu aku harus menyelesaikan kuliah di HC university di Australia" Nara memelas manja dengan wajahnya yang begitu polos seperti anak yang membutuhkan seorang induk. "Outletnya sudah sampai, kamu pilih-pilih dress yang kamu suka ya biar aku nunggu kamu disini" Prass pun menyuruh Nara untuk langsung memilih dress atau aksesoris yang ia suka. pikirannya buyar, 'apa yang barusan dia omongin gw ga menyimak sama sekali.' Kring...kring...kring suara ponsel berdering. Kali ini panggilan dari Ben staff asisstant pribadi Prass di kantor. "Pak, uang yang anda suruh sudah saya transfer ke rekening nona Monica dan juga sore ini anda akan ada meeting bersama terkait kerjasama saham dengan perusahaan JI Rusia" Ben memberikan laporan terkait transfer uang yang Prass tugaskan untuk Ben setiap hari. "Ben, saya lagi ada urusan penting nanti saya hubungi lagi ya." Bipppp ... panggilan telepon diakhiri. Kedua mata Prass menangkap sosok yang ia kenali bersama seorang pria dan tidak mungkin salah, 'gw lihat Monica ada di mall ini sama teman pria, siapa dia?' benak Prass terbesit dalam hati. "Sayang, aku udah pilih-pilih bajunya dan juga uang kamu kepakai sama aku tadi aku debit" Nara merengek manja dengan banyak kantong belanja dan memberikan nota outlet kepada Prass yang berdiri mematung di depan Outlet Y-SL. Lamunannya pecah ketika Nara menyadarkan dirinya dengan banyak sekali kantong belanja. "Yaudah cuma abis 230 juta, nanti aku transfer lagi ya kamu kan tunangan aku, pulang yuk! sore ini aku ada meeting nanti malam kita dinner dan juga kamu pakai dress ini ya" Prass membawa seluruh papperbag barang-barang belanja Nara dan membawa tas Nara menuju parkiran mobil miliknya, banyak sekali orang yang melihat ke arah Prass dan Nara selama di dalam mall. "Sumpah, udah ganteng gentle banget bawain milik ceweknya, ceweknya juga cantik bla bla bla ..." Banyak suara berbisik keramaian orang di dalam lift dengan lirikan mata ke arah Prass dan Nara. Prass dengan gaya maskulinnya tidak merespon banyak wanita yang mencoba menggodanya. Lift mall dimana Prass dan Nara berada sudah sampai di hall parkiran mobil dimana Prass menaruh sebuah mobil Lamborgini kesayangan Prass yang diberi nama Mark. "Enggak papa kan kalo aku jemputnya pake Mark? Besok-besok aku jemputnya pake mobil yang luas ya" Prass membuka pintu mobil untuk Nara. Wajah Nara memerah dan naik ke dalam mobil sport Lamborgini kesayangan milik Prass. Sejujurnya lambhorgini ini adalah hadiah Prass untuk Monica, tapi semenjak pertunangan kemarin Monica menolak semua pemberian Prass dan sekarang mobil ini jadi mobil kesayangan Prass seorang, Prass fikir mobil ini akan menjadi mobil yang akan selalu di pakai Monica setiap hari dan sekarang semuanya berubah cuma ada perempuan bernama Nara yang sudah merenggut kebahagiaan hubungan Prass dan Monica. Nara adalah wanita pertama yang naik ke mobil kesayangan milik Prass yang dinamai Mark ini. "Pras, mobil kamu didesaign cantik" Nara membuka pembicaraan kembali dengan mimik wajahnya yang takjub akan design mobil yang sudah Prass atur untuk Monica. Prass pun tersenyum dan memakai kacamata, "selepas meeting, aku bakalan pilihin mobil buat kamu ya, mobil ini khusus milik aku jadi aku enggak pengen kasih ke siapa-siapa dan juga mulai besok kamu tinggal di apartemen dekat kantor ya" Prass pun mengantar Nara pulang ke rumahnya, terlihat Nara yang tersenyum memegang bouqet bunga mawar yang sudah Ben siapkan di mobil miliknya untuk seorang Nara. 'Selama ini gw selalu memberikan bouqet bunga ke Monica dan menyempatkan diri ke toko bunga, semenjak kehadiran Nara gw udah jarang ke toko bunga itu lagi dan kini cuma Ben yang membeli rangkaian bunga buat Nara.' gejolak batin Prass berbicara dengan senyuman tipisnya yang membuat dirinya sukses mengerjai seorang Nara. Prass menyetir mobil menuju rumah Nara untuk mengantarnya pulang dan melewati jalanan Jakarta yang ramai, dengan Nara yang tersenyum memegang bouqet bunga mawar yang sudah Ben siapkan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD