002

509 Words
Saat hati dan pikiran tak sejalan. Aku hanya selalu diam. Keina sudah ijin untuk belajar kelompok di rumah Septiana, walaupun Mama dan Papanya hanya ber-hmm saja tanpa mengatakan sepatah kata. Sekarang Keina sudah berada dirumah Septiana dengan Bagas, Angel dan Reyhan teman satu kelompok Mereka. Pembagian kelompok dilakukan secara acak membuat Kei, Icha dan Diana harus berpisah. “Kei, Lo udah belom yang ini?,”tanya Angel sambil mendekat ke arah Keina yang sedang focus menulis. “Bentar lagi Ngel,” “Gas, Lo udah belom ngerjainnya?,” tanya Angel pada Bagas yang sedang menunduk focus dengan tugas yang Ia kerjakan. “Sabarlah Ngel lagi dikerjain juga!”sungut Bagas kala Angel tak bisa diam. “Lo, udah selesai  Ngel?,”tanya Septiana pasalnya anak itu daritadi cerewet. “Udah Na,” “Ini Ngel,”Kei menyerahkan tugas bagiannya yang sudah selesai pada Angel. “Ini baru Keina sama Gue doang yang baru selesai?,”gerutu Angel. “Sabar Ngel baru satu jam ngerjainnya apalagi jawabannya panjang-panjang!”jawab Septiana berusaha sabar dengan segala omongan Angel. “Nah bener tu, udah Lo tu diem aja lagi di kerjain malah situ nyrucus mulu!”setuju Bagas pada pendapat Septiana. Keina, Septiana dan Reyhan hanya tertawa kecil membuat Angel sedikit merajuk. “Iye iyee,”  Kei lalu mencoba membantu Septiana, sedang Angel malah bermain ponsel. Entah apa yang sedang Ia lakukan membuat  mesam mesem tak jelas.  “Okeee finish,”kata Keina sambil merenggangkan otot tangannya yang pegal setelah melaminating tugas itu penuh dengan kefokusan yang hakiki. “Akhirnya jadi juga klipingnya,”ujar Angel menunjukkan kliping itu dengan bangga. “Sumpah Gue benci banget sama tu guru, ngasih tugas dari kemarin-kemarin kek. Ngasih tadi kumpulin besok,”sungut Bagas tak terima pada gurunya yang suka seenak jidat ngasih perintah. Yang lain hanya manggut-manggut menyetujui perkataan Bagas. Toh perkataannya tidak sepenuhnya salah. Mereka sudah pulang jam 4 sore, masih dikasih pr pula.  “Kita pulang ya Sep,”ucap Keina pada Septiana yang mengangguk sambil mengantar ke-empat temannya didepan pintu. “Hati-hati dijalan,”Septiana melambaikan tangan pada mereka. “Kei Gue duluan ya. Bener nggak mau Gue anterin aja?,”tanya Bagas. “Iya, nggak usah rumah Aku deket kok.” “Yaudah deh, Gue duluan ya,”pamit Bagas melajukan motornya meninggalkan Kei, Reyhan dan Angel. “Kita duluan ya Kei,”ujar Angel yang sudah terduduk dijok belakang Reyhan. “Okee, jangan ngebut-ngebut Han,” “Santai Kei,”angguk Reyhan “Hati-hati ya Kei,”ujar Angel sambil melambai tangan pada Keina “Iya,” Sekarang hanya tersisa Keina yang sedang berjalan ditrotoar. Memang jarak rumah Keina dengan Septiana nggak begitu jauh, jadi Keina memilih jalan kaki daripada harus merepotkan orang lain untuk mengantarnya atau naik taksi buang buang duit.  Keina sedang melihat-lihat judul buku di hpnya. Dia memang selalu update kalau tentang novel. Apalagi novel novel aplikasi orange , apalagi kalau bukan w*****d. Aplikasi yang satu itu tak pernah lepas dari pandangan Kei. " Manusia adalah makhluk sosial yang akan saling membutuhkan satu sama lain"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD