part 4

1133 Words
malam ini alena sendiri di rumahnya, faby menginap di rumah pacarnya. kenapa bukan di rumah ini? karna pacar faby merasa tidak enak dengan adanya alena di rumah ini, mereka belum terbiasa. bagaimana dengan iqbal?? pria nakalnya itu sedang di rumah mama dan papa mereka, iqbal bilang mama sedang dalam mood ngomel on nya , karna tidak mau memperburuk masalah dan lagi malas mendengarkan ocehan mama, maka dari itu iqbal tidak keluar rumah. tinggal lah alena sendiri di rumah yang terbilang luas ini. alena termenung jauh di ruang tamu dengan tv yang memang di biarkan menyala, fikirannya terbang jauh ke masa lalu. "setelah kamu sembuh, aku akan menikahimu val"  deg!!   sakit..   dia tidak sengaja menguping pembicaraan pasiennya dan .... suaminya. cuma sampai di sinikah pernikahannya dan lelaki itu bertahan??  "dimana istrimu rei? aku enggak pernah melihatnya"  "nanti val, nanti akan aku kenalkan kamu dengan dia dan akan aku bicarakan soal pernikahan kita nanti dengannya, secepatnya" lagi-lagi hatinya seperti terhantam batu konkrit yang sangat besar. sebisa mungkin dirinya tidak mau mengeluarkan air mata sehingga badannya bergetar hebat. apa salah nya??  kenapa harus dia yang menderita seperti ini? dengan kekuatan yang masih sedikit tersisa , dia memberanikan diri masuk keruangan pasien itu tanpa mengetuk terlebih dulu. cklik pintu terbuka , dia menuju ke tempat di mana dua insan itu berada, bersikap se biasa mungkin. sejujurnya dia ingin tahu reaksi apa yang akan suaminya lakukan? apakah sekarang saatnya membahas semua itu?  ahhh entah lah. "selamat siang ibu valerie? bagaimana kondisi ibu saat ini? masih merasa lemas bu?" dengan profesional dia bertanya kepada pasien di depannya. "siang dokter, saya merasa lebih baikan berkat dokter, terimakasih dokter alena"  valerie tersenyum memandang dokter alena. alena tersenyum mengangguk dan kemudian memeriksa valerie kembali. di seberang tempat tidur valerie alena melirik suaminya, yaa pria itu sedang memperhatikan gerak geriknya. entah kenapa alena sangat ingin menangis saat ini, tangisnya yg berusaha iya simpan seperti tidak bisa di bendung lagi. buru-buru alena menyelesaikan urusannya di kamar itu dan ingin segera pergi dari kamar itu. alena berpamitan kepada valerie sebelum pergi, tapi saat dirinya akan membuka pintu kamar, tiba-tiba suaminya bersuara. "aku akan memperkenalkan mu dengan dia val" alena meremas pegangan pintu sangat kuat mendengar suaminya mulai berbicara. "siapa rei?" tanya valerie bingung. " istriku"  alena memejamkan matanya sebentar, sangat amat menahan rasa sesak yang mulai menjalar di hatinya. "kenalkan val, dia alena istriku, dokter yang menolong mu" alena berputar menghadap dua insan yang melihatnya. alena tetap bungkam, dia hanya menunggu reaksi dari valerie. "a-apa?? dokter alena istrimu??" valerie kaget, tentu saja dia kaget, dokter yang merawatnya  adalah istri kepada lelaki yang di cintainya. "alena, dan ini valerie calon istriku" jelas !! sangat jelas ! alena menatap reihan dan valerie bergantian, airmatanya sudah tidak terbendung lagi dan turun begitu saja. apakah lelaki itu tidak punya hati? bahkan reihan blak blakan dan lantang suaranya. alena mengusap perutnya pelan. tidak ada suara dari mulut alena, setelah mendengar ucapan reihan, dia terus keluar dari ruangan itu. di luar, di lihatnya dokter dirga sedang berdiri di depan pintu kamar, alena yakin dokter dirga pun mendengarnya, tapi alena tidak perduli itu, dia tetap melangkah menjauh dari kamar itu. tibanya di ruang kerjanya, alena bersiap untuk pulang ke rumah orang tuanya, untuk apa dia tinggal dengan reihan lagi? semuanya sudah jelas tadi, reihan mengatakannya dengan jelas. biarlah dia pergi saat ini, masih ada sedikit harapan bagi alena, ya mungkin sedikit harapan itu akan bisa mengubah hidupnya dan hidup reihan. alena mengelus perutnya sangat lembut, harapan itu ada di sana, di perutnya yang sebentar lagi akan membuncit. biarlah sekarang dia merasa sakit di hatinya, nanti pelan-pelan rasa sakit itu akan hilang dan menjadi rasa bahagia untuk ia dan bayinya.  **  alena sudah tiba di rumah mama dan papanya. "tumben pulang? biasanya berminggu di rumah sakit baru pulang?" mama menyindir, dia sadar itu. "reihan bilang kamu jarang di rumah sekarang, padahal suami sedang menunggu, kamu alena, gimana sih jadi istri?" alena tetap bungkam dan melangkah ke lantai atas untuk ke kamarnya. "tuh mama lagi bicara kamu malah mau naik ke kamarmu"  bahkan cara bicara mamanya sedikit sinis sekarang. alena mengabaikannya dan terus naik ke kamarnya. di dalam kamar dia menangis sesegukan, dia meredam suaranya dengan shower yang menyala. perutnya terasa sedikit nyeri, setelah sudah puas di kamar mandi, alena menuju kasurnya dan berbaring di sana, perutnya masih sama, masih nyeri tapi tetap alena pejamkan matanya agar dia bisa tidur untuk menghilangkan rasa lelahnya. ** "ma? kakak pulang ya ma?" iqbal menghampiri mamanya di dapur . "iya tuh tadi terus naik ke kamarnya, mama ngomong juga gak di dengerin, kesel ih mama" iqbal berbalik ingin ke lantai atas menyusul kakaknya. "suruh turun ya bal, dia belum makan malam, mama masih marah, jadi mama enggak panggil dia dari tadi" iqbal hanya mengangguk ke mama dan melanjutkan langkahnya. sesampainya di kamar alena, iqbal membuka pintu itu pelan, di lihatnya tubuh mungil kakaknya berbaring dalam gelap. iqbal menekan suis untuk menghidupkan lampu kamar, dan menuju ke tempat kakak nya berbaring. seketika iqbal kaget! alena memang seperti orang tidur karna kelelahan, tidak bergerak, tapi tubuh bahagian bawahnya penuh darah, darah yang sangat banyak. iqbal mengguncang tubuh kakaknya  "kak !!kak bangun kak!??" iqbal panik, paniknya bertambah saat alena tak kunjung bangun. "maaa!!!!!! mama!!!! maaa" iqbal teriak sangat kuat dan sedikit histeris, dia harus cepat menolong kakaknya sebelum terjadi apa-apa. dari bawah, mama berlari ke lantai atas menuju suara iqbal, ada apa?? kenapa iqbal teriak seperti itu? setelah sampai di kamar alena , mama teriak histeris dan menangis, alena sudah tidak sadarkan diri dengan berlumuran darah di tubuh bahagian bawahnya. ya tuhan apa yang terjadi!? dengan sigap iqbal membopong alena , bahkan iqbal tidak perduli dengan darah yang menyelimuti kakaknya saat itu. mama buru-buru mengikuti iqbal, mencapai handphone nya dan mulai menelepon papa , mama mertua alena dan juga .. reihan. semua yang di rumah itu kaget melihat keadaan alena yang di bopong iqbal dengan penuh darah, pekerja-pekerja rumah dan security bahkan supir yang akan menghantar mereka ke rumah sakit pun terlihat shock dengan keaadaan nona muda mereka. tanpa menunggu lama mobil keluarga prasetya meluncur membelah malam untuk segera sampai di rumah sakit. di dalam mobil, mama masih menangis , dan iqbal memeluk erat tubuh dingin dan pucat kakaknya. "ma, kenapa ini terjadi? sejak kapan kakak hamil? kenapa tidak ada yang tahu?" iqbal berpikir keras , kenapa tidak ada seorang pun yang memberi tahunya ?? bahkan dia sangat yakin reihan pun tidak tahu dari reaksinya tadi waktu mama menelepon abang iparnya itu. ** alena sedang di tangani pihak rumah sakit, reihan dan keluarganya serta keluarga mertuanya menunggu di ruang tunggu di depan kamar tempat alena di tangani. reihan shock dengan berita keguguran istrinya, sejak kapan wanita itu hamil? kenapa dia tidak memberi tahunya? dan bermacam-macam lagi soalan dalam kepalanya. baru tadi siang dia melihat wanita itu menangis karna ulahnya, dan sekarang perasaan bersalahnya semakin dan semakin menumpuk karna alena keguguran dan dia tidak tahu kalau alena sedang mengandung benihnya. harus bagaimana dia sekarang? dia sadar sudah banyak menyusahkan istrinya itu, bahkan dia tau alena mencintai nya dan menderita karna cintanya sejak bersama dengannya. tapi reihan tidah habis fikir, kenapa alena menyembunyikan kehamilannya, apa karna dirinya?? apa karna ucapannya tadi siang? atau apa karna hal lainnya? ahh entahlah dia bingung , kepalanya pusing dan dia sangat khawatir dengan wanita di dalam kamar serba putih itu.              -to be continue-
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD