Keluarga Andra dan Perantauan

494 Words
Paginya Bapaknya Andra memanggil anak-anaknya. Mereka pun berkumpul diruang tengah. Bapaknya Andra pun menjelaskan tentang keluarga mereka yang akan pindah ke kota untuk mengadu nasib.  "Andra, Evi.. maaf hari ini bapak baru ngasi tau kalian, kalo nanti siang kita akan berangkat ke kota, bapak dapat pekerjaan bagus disana.Jadi kita sekeluarga akan pindah kesana. Bapak cuma ingin kondisi keluarga kita semakin membaik dan ini semua atas dukungan dan bantuan pak Hazmi ayah dapat pekerjaan bagus dikota. Bapak harap kalian berdua dapat bersiap-siap dan kemasi semua barang kalian." "Tapi pak kenapa harus hari ini?," tanya Evi dengan penasaran. "Iya nak, bos bapak sudah memperkerjakan besok, jadi kita nggak punya waktu". "Oh baiklah pak kalo begitu, pantesan ibu sibuk hari ini, masak banyak banget rupanya untuk bekal kita ke kota..". "Iya nak..". Ridwan tersenyum melihat wajah heran anaknya. "Pak di kota pasti banyak mainan kan pak?". Tanya Andra. "Iya nak, insyaAllah kalo ada rezeki nanti bapak beliin kamj". "Yes.. nanti pasti mainan aku banyaj, nanti pas aku pulang kesini aku tunjukin sama anak-anak lain..". Mereka pun mengemasi barang-barang mereka dan akan berangkat siang jam 2 nanti.  Jam sudah menunjukan 12.30 Siang Ridwan pun berniat berpamitan dengan Hazmi, dan segera kerumah kluarga Khanza tetapi sesampainya di depan pagar, Ridwan melihat rumah itu seperti kosong. Tiba-tiba ada pak Yanto suaminya bu Dewi lewat dan Ridwan pun bertanya kepada pak Yanto. "Maaf pak kemana pergi Hazmi dan keluarganya pak, sepertinya rumah ini kosong?". Tanya Ridwan penasaran. "Oh begini pak.. (Pak yanto menceritakan kejadian yang menimpa Khanza kemarin dari awal sampai akhir)" "Ya Allah kasian anak itu, berarti mereka masih dirumah sakit ya pak?".Tanya Ridwan lagi. "Ya pak Ridwan" "Yaudah pak saya dan keluarga berniat pindah ke kota pak, insyaAllah siang ini kami berangkat, saya ingin berpamitan dengan Hazmi tapi dia sedang terkena musibah jadi saya titip salam saja kalo Hazmi sudah dirumah ya pak, saya juga mau pamitan sama bapak." "Oh baik pak, nanti saya sampaikan pada pak Hazmi" "Kalo gitu saya pulang dulu pak, Assalamualaikum.." "Waalaikumsalam .." Ridwan pun sampai dirumah dan menceritakan kejadian yang menimpa keluarga Hazmi sahabatnya kepada istrinya. Dan ketika Ridwan bercerita Andra dan Evi tak sengaja mendengar bapaknya sedang bercerita. Mereka terlihat ketakutan, takut ketahuan kalau sebenarnya Andra lah penyebab itu semua.  "Bagaimana ni mbak?, aku takut nanti bapak tau.." ujar andra yang terlihat takut. "Kamu sih dek, gimana ya..?". Evi pun bingun dengan masalah itu. "Tapi kan mbak kita.uda mau pindah ke kota, nanti aku nggak ketemu lagi sama anak itu, jadi kita lupain aja.. hehe". Andra berpikir bahwa dia bisa lepas dari msalah itu. "Iya juga ya.. tapi nanti kalo kita kembali kamu harus minta maaf sama Khanza". Jawab Evi sambil melihat adiknya yang sedang memasukan pakaiannya di tas. "Iya.. iya.. mbak.." jawab Andra dengan santai. Jam sudah menunjukkan 13.20 merekapun bersiap-siap didepan rumah menunggu jemputan taksi online. Tak beberapa lama menunggu taksi online itu datang dan mereka sekeluarga mengangkut barang-barang mereka untuk di letakkan di bagasi taksi itu dengan dibantu sopir taksi. Setelah semuanya beres2 mereka pun masuk ke taksi dan berangkat ke kota. Terlihat Andra mengintip ke jendela mobil dan melihat desa tempat dia dilahirkan untuk terakhir kali pikirnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD