Part 3

1246 Words
"Kau ingat apa yang aku ajarkan?" "Tentu!" "Apa?" "Kalau merasa terpojok atau ketahuan. Pura-pura pingsan" "Bagus!" "Hyung cepatlah ... Nanti Jin hyung keburu datang" Jungkook masih mondar mandir di depan kamar sang kakak sulung dengan raut takut terlihat kentara diwajahnya. "Diam bodoh! Aku sedang mencarinya"Sementara di dalam kamar, Taehyung masih sibuk meneliti sekitarnya. Mencari sekiranya barang yang dibutuhkannya. "Aish Hyung---- "Jungkook! Apa yang kau lakukan didepan kamarku?" Deg! Jungkook menatap kakaknya dengan cengiran kelinci kebanggaannya. Jin mengernyit heran hendak mengabaikan tingkah laku aneh adiknya dan masuk ke dalam kamarnya sebelum anak itu menahan pergelangan tangannya. "Hyung kau kan Dokter?" "Terus?" "Kau tidak keberatan kan memeriksa cooky dikamarku." "Hah?" "Maksudku---- Hyung ... Kepalaku sakit hehe"Jin mendengus. "Kau pikir kau bisa menipuku begitu?"Jungkook memainkan jari tangannya bingung. Jin memicingkan kedua matanya menatap adiknya penuh selidik. "Hyung~"Rengeknya. Jin hendak bertanya lebih lanjut sebelum getaran disaku celananya menghentikannya. Dia menjauh untuk mengangkat panggilannya menjadikan Jungkook tersenyum lebar menatap kepergiannya. Ceklek Pintu kamar itu terbuka menampilkan Taehyung dengan wajah sumringah serta mengangkat tangannya untuk memperlihatkan Jam tangan sang kakak sulung yang berhasil dipinjamnya diam-diam.Lalu mereka berdua tertawa kemenangan atas keberhasilannya. "Hyung ... Sepertinya aku harus banyak belajar berbohong darimu"Jungkook angkat bicara dan langsung mendapat rangkulan hangat dari kakak kesayangannya. Mereka berdua berjalan pergi menjauhi kamar itu. "Aku sudah bersusah payah membantumu, Kau juga harus membantuku mencuri bunga besok pagi"Taehyung membelalak. Menatap adiknya cengo. "Kau belum kapok?" Tanyanya. "Maksudmu?" "Aish kookie-ah ... Berhentilah! Itu tidak akan membuat Eomma senang,bodoh!"Jungkook merengut membuat Taehyung menghela nafas. "Baiklah! Baiklah! Jangan mencuri okay, sebagai gantinya aku akan membelikanmu yang lain"Taehyung tersenyum. "Apa aku punya alasan untuk menolak?"Lalu mereka berdua terkekeh dengan Taehyung yang mengacak penuh sayang surai adiknya. °°°°°°°°°° Yoora memejamkan matanya menikmati udara segar di pagi hari. Terlihat begitu cantik dengan rambut bergelombang yang digurai rapi. Lalu sepasang lengan memeluk perutnya erat. Dia membuka matanya lalu mendengus. Siapa lagi yang suka memeluknya dari belakang setelah suaminya. Selain putra bungsunya. Yoora melepaskan tangan anak itu lalu berbalik dengan tatapan penuh selidik pada putra bungsunya yang menampilkan cengiran khasnya. "Eomma tutup matamu"Ujar Jungkook semangat semakin membuat Yoora menatapnya was-was. "Bunga lagi?"Jungkook memanyunkan bibirnya lalu mengeluarkan setangkai bunga dari belakang tubuhnya. Yoora membelalak. "Jangan khawatir. Hari ini aku tidak memetik bunga kesayanganmu, tidak tau kalau besok hehe"Ujarnya menyodorkan bunga itu pada Yoora yang menerimanya masih dengan tatapan curiganya. "Dasar bocah tengil"gerutunya tapi tak bisa menyembunyikan rona merah dipipinya karena putranya itu. "Apa kalau kau punya kekasih, kau akan berhenti memberiku bunga setiap pagi heum?"Jungkook terkekeh mendengar nada ketus ibunya. "Tidak! Kau kan satu-satunya wanita yang kucintai" "Untuk sekarang Sayang"Yoora menyahut cepat sembari mencubit gemas hidung bengir putranya. "Tidak tau. Aku hanya suka melihat Eomma merona malu. Terlihat lucu pantas Appa suka menggodamu" Pletak! Yoora menatap garang anak itu yang hanya menampilkan cengiran bodohnya. "Jungkook kau belum memakai seragammu!!!"Taehyung datang dari arah belakang lengkap dengan seragam menengah atas yang melekat ditubuhnya menatap adiknya kesal. "Awwww Eomma lepas!"Ringis Jungkook saat ibunya tiba-tiba menarik kasar telinga kanannya. "Cepat bersiap-siap atau ku tinggal"Sahut Taehyung jengah. "Yakk Hyung"Hardik anak itu mengusap telinganya yang memerah. Dia menghetakkan kakinya dengan gerutuan yang terus keluar dimulutnya pergi ke kamarnya mengundang gelengan kepala dari ibunya juga Taehyung yang menatapnya. ▪ "Jam tangan kesayanganku menghilang,Katakan apa kau yang mengambilnya?"Jin menatap garang Adiknya yang menatapnya takut. "Tidak Hyung! bukan aku"Jungkook menggeleng dengan keringat dingin dipelipisnya. "Kau Jungkook. Hanya kau yang ku lihat dikamarku waktu aku meninggalkannya dikasur ku"Jungkook terkejut bukan main. "Jawab!!"Jin menatap tajam adiknya dengan tangan yang terus meremat erat bahu anak itu. "TIDAK HYUNG! PERCAYA PADAKU BUKAN AKU PELAKUNYA!!!"Jungkook membuka matanya dengan nafas memburu. Kemudian tersadar saat seluruh mata dikelasnya menatapnya dengan pandangan berbeda-beda. "JEON JUNGKOOK!!!"Teriakan dari depan kelas membuatnya terkejut bukan main. "Beraninya kau tertidur disaat pelajaranku berlangsung. Lari keliling lapangan lima putaran"Mata guru wanita itu berkilat tajam. "Tapi Ssaem---- "SEKARANG!" ▪ "Dia kenapa?"Yoongi bertanya acuh tak acuh pada Taehyung saat melihat adik bungsunya masuk kediaman mereka dengan wajah masam. Taehyung mengedikkan bahunya acuh. "Kena hukuman. Tertidur dikelas"Yoora yang mendengar kenakalan sang anak hendak angkat bicara sebelum, "Kalau Eomma mau menceramahiku di pending dulu. Aku lelah!"Semua menatapnya cengo. Sementara Jungkook berlalu dengan wajah kusutnya menaiki anak tangga. ▪ "Kook ... Malam ini Hyung akan membuktikan semuanya"Jungkook bangkit lalu menatap kakak keduanya penuh tanya. Yoongi mendengus malas "Ucapanmu malam itu,bodoh!" "Ck tidak kau,tidak Taetae hyung,tidak Jin hyung. Kenapa kalian suka sekali menyebutku bodoh"Ujar Jungkook memajukan bibirnya membuat Yoongi terkekeh lalu mengusak kasar surai kehitamannya. Lampu padam. Yoongi bersembunyi dilemari pakaian adiknya sesuai dengan rencana mereka berdua. Sementara Jungkook memejamkan matanya erat di ranjangnya. Tiga puluh menit berlalu. Namun tak ada sedikitpun tanda-tanda keberadaan wanita itu akan muncul. Yoongi menghembuskan nafasnya kasar. Menatap adiknya yang terlihat masih memejamkan matanya. "Ck ... Adikku yang bodoh itu tidak mungkin tertidur kan?"Tanyanya entah pada siapa. Hingga saat malam sudah larut. Dengan perasaan marah luar biasa Yoongi menghampiri adiknya menarik tubuhnya kasar membuat anak itu spontan membuka matanya. "Jungkook kau berbohong!"Geramnya. Jungkook menghela nafas. "Hyung tidak begitu--- Kau" "Terserah!"Potong Yoongi menahan emosi pergi dari kamar sang Adik. Jungkook menatap kepergiannya dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu satu pesan masuk ke pobselnya yang bergetar. from; Unknown Ingin membuktikan sesuatu kelinci kecil? Jungkook menatap kesekelilingnya yang gelap lalu melihat ada bayangan hitam dijendela kamarnya. Menggunakan sinar ponselnya dia berlari mendekati bayangan itu. Wanita itu berdiri dengan senyumannya dibalkon kamarnya. Lalu lampu yang semula mati tiba-tiba hidup dan Wanita itu sudah tak ada ditempatnya. "Apa salahku?"Jungkook berujar lalu berjalan ke ranjangnya. "Kenapa kau hanya mengincar diriku"Dengusnya masuk kedalam selimutnya lalu ponselnya kembali bergetar. From; Unknown Kesalahanmu adalah karena kau hidup,Aku kehilangan putraku! "b******k!" prang!!! Ponsel keluaran terbaru berbentuk segi panjang itu hancur didekat lemarinya. °°°°°°°°°° "Appa~"Jimin berlari menerjang Ayahnya yang sudah beberapa hari tak terlihat. "Akhirnya Appa pulang"Ujarnya manja. Sejeon hanya mengusak penuh sayang putra bungsunya. "Kalau kau sudah bersamanya. Dia seperti lupa umur Yeobo"Jihyun menyahut gemas. "Tidak ada bedanya sama Jungkook. Dasar manja"Sahut Hoseok jengkel tapi tak dihiraukan oleh Jimin. "Oh iya ... Berarti Jinwoon juga pulang dong Yeobo"Jihyun jadi teringat adiknya membuat suaminya itu hanya mengangguk sebagai balasan. ▪ Taehyung berharap semua yang dilihatnya kini hanya mimpi buruknya. Taehyung berharap matanya sedang bermasalah. Taehyung berharap sosok pria yang tengah memeluk mesra wanita dengan pakaian kurang bahan di kafe tempatnya biasa berkumpul dengan teman se-gengnya itu bukanlah Ayahnya. Namun harapannya pupus saat pria itu menoleh kearahnya dengan wajah terkejut luar biasa hingga terlihat dia mendorong kasar tubuh wanita yang ada di dekapannya. Pria itu jelas Ayah kandung yang dibanggakannya. "Apa berpelukan dengan wanita asing merupakan kerja menurutnya"Bergumam lirih dengan tatapan penuh luka ditujukan pada sang Ayah yang melangkah lebar kearahnya. "Belanda ya? BULSHIT!" "Taehyung sayang! Dengarkan penjelasan Appa"Taehyung memilih berlari yang tentu dikejar oleh Jinwoon dengan wajah panik luar biasa. Hingga tepat saat Taehyung hendak memasuki mobilnya. Jinwoon berhasil menarik kasar tubuh anak itu hingga Taehyung masuk kedalam pelukannya yang tentu anak itu membrontak keras. "Sayang ... Dengarkan Appa, Kau salah paham"Jinwoon berusaha menjelaskan dengan lembut. "Appa selingkuh dari Eomma--- "TAEHYUNG!" "Kenapa? Apa selama ini kau pergi ke belanda bukan untuk bekerja tapi menyewa hotel untuk berduaan dengan wanita itu---- Plak! Taehyung tertawa miris. "Eommaku terlalu sempurna untuk bersaing dengan jalangmu itu" "TAEHYUNG"Bentak Jinwoon. "Kau tidak tau apa-apa. Dan jangan pernah sekali-kali menyebut Hyuna jalang" "Appa kau jahat hiks. Bahkan kau membelanya"Jinwoon mengatur nafasnya yang memburu. "Sayang ... Ini semua tidak seperti yang kau pikirkan okay! Kau tau sendiri bagaimana Appa mencintai Eommamu"Jeda, Jinwoon mengusap lembut air mata putra ketiganya. "Bagaimana bisa kau menuduh Appa selingkuh heum?"Taehyung menggeleng. "Kau bohong"Ujarnya. "Kau pikir aku apa hingga tak bisa mengartikan sendiri bagaimana kau berpelukan dengan wanita itu hah? Aku akan membongkar semuanya pada Eomma"Lanjutnya. "Tae---- "APPA~"Jungkook datang entah darimana memeluk erat ayahnya tanpa tau persitegangan yang terjadi antara Kakak dan Ayahnya itu. "Appa aku rindu sekali"Anak itu merengek tanpa berniat melepas pelukannya. Sementara Jinwoon menatap putra ketiganya yang menunduk dengan tangan terkepal. Jinwoon menghela nafas sembari mengusap lembut belakang kepala putra bungsunya. "Appa juga merindukanmu sayang. Sangat"Jinwoon tak melepas pandangannya dari Taehyung yang terlihat semakin menahan Emosi. "Appa sih pergi lama sekali"Jungkook melonggarkan pelukannya menatap ayahnya dengan mata bulat miliknya. Jinwoon melirik Taehyung sekilas lalu mencium sayang kening Si bungsu. "Maafkan Appa okay"Taehyung tak sanggup hingga tanpa sadar menarik kasar tangan Adiknya masuk kedalam mobilnya. ■■■■■
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD