The Psycho CEO

237 Words
Elzio menatap mayat yang telah terbujur kaku di kamar mayat, matanya tidak berkedip sedikitpun untuk memastikan ini bukan mimpi tapi kenyataan yang menyakitkan. Baru semalam mereka berbincang tentang masa depan tapi kini hanya mayat kaku yang ia lihat. "Sayang," panggil Elzio dengan suara bergetar. Mayat itu tetap diam. Bibirnya mulai membiru, tubuh mulusnya penuh dengan goresan luka panjang. Dengan tangan bergetar Elzio membuka kain putih penyelimut tubuh itu dan ia melihat tiga lobang di d**a, perut dan pinggang. Elzio meremas ujung kain putih itu dan menatap polisi yang berdiri di depannya dengan mata merah bagaikan seorang pembunuh. "Siapa pelakunya?" Tanya Elzio. Polisi menyerahkan sebuah map ke tangan Elzio. Elzio buru-buru membuka map itu dan melihat foto seorang wanita dengan tatapan kosong sedang memegang sebilah pisau pembuat lobang di tubuh mayat kaku di depannya. "Dia akan mati di tanganku," ujar Elzio. **** "Terdakwa dengan sah dan meyakinkan terbukti telah melakukan pembunuhan hingga menyebabkan korban kehilangan nyawa, pengadilan memutuskan terdakwa akan dihukum selama lima tahun penjara," ujar hakim dan setelah itu terdengar ketukan palu di ruang persidangan. Sara menundukkan kepalanya dan bahunya bergetar saat mendengar hakim memvonisnya lima tahun penjara. "Nikmatilah hidupmu selama lima tahun ini, pembunuh!" Sara mengangkat kepalanya dan melihat laki-laki yang diketahuinya sebagai tunangan korban sedang menatapnya tanpa berkedip. Matanya memancarkan amarah tidak terkira dan Sara tidak akan membela diri karena ia memang seorang pembunuh. "Maaf," ujar Sara sebelum petugas penjara membawanya meninggalkan dunia luar dan akan mengurungnya selama lima tahun di penjara untuk membayar perbuatannya. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD