Prolog
Matahari bersinar terik, gersang dan tidak ada siapa pun di tengah padang pasir nan luas itu selain seorang gadis yang tengah berjalan terseok-seok dengan selendang hitam yang menutupi kepala. Langkah demi langkah dia lalui berharap bisa kembali bertemu dengan ayah, ibu juga adik tercinta. kilasan awal mula dirinya tersesat terus berputar di benak. Seandainya hari itu ia tidak pergi, seandainya hari itu ia menuruti permintaan sang Ayah. Mungkin saat ini dia masih berada di istana yang nyaman. Gadis itu lantas terhuyung sebelum kemudian ambruk karena kelelahan. Di antara kesadaran yang tersisa, bibir keringnya bergerak merapalkan sumpah. Seumpama dewa dan dewi membiarkan ia kembali bertemu dengan keluarganya yang telah lama berpisah sekali saja sebelum mati, maka ia akan dengan suka rela menyerahkan seluruh jiwanya.
Tak lama kemudian angin besar terdengar berdengung. Gadis bermata hazel itu mengangkat kepala dan melihat badai pasir yang begitu tinggi siap melahapnya. Dia sudah tidak mempunyai tenaga bahkan untuk sekedar bersembunyi. Selendang hitam yang semula melindungi kepala dari sengat matahari pun terbang tertiup angin. Badai pasir itu kian dekat, ia memejamkan mata pasrah. Berharap masih ada dewa mau pun dewi yang mendengar permohonan terakhirnya sebelum kemudian pasir besar itu pun menelannya.
****
Hallo Dreamer! Kamu pemilik zodiak scorpio? Atau kamu menyukai kisah dewa-dewi yunani kuno? Kisah ini wajib banget kamu baca! Ini adalah cerita fantasi romance keduaku di dreame. I hope you like it. Happy reading!