3

1012 Words
Greisy dan pria itu sudah sampai di salah satu hotel bintang lima. Pria itu membelai rambut Greisy.   "Kamu sangat cantik"   Pria itu mencium tangan Greisy memperlakukan Greisy dengan mesra. Pria itu melumat bibir Greisy, memainkan lidahnya, Greisy membalas ciuman dari pria itu tak kalah mesranya. Greisy terlena dengan segala yang dilakukan pria itu padanya. Pria itu memperlakukan Greisy dengan lembut menjilat leher Greisy. Pria itu dengan nafsu dan tak sabar merobek pakaian Greisy, menyentuh p******a Greisy dan memainkan tangan, lidahnya di p******a Greisy.   Pria ini sangat tangguh, badannya atletis membuat Greisy menyentuh perutnya yang kotak kotak menjadi b*******h. Sampailah dia akan memasuki inti Greisy, pria ini bisa berdiri tegak dan tak loyo seperti Rico. Mengingat Rico membuat Greisy muak, rasa cintanya yang dulu hanya untuk Rico berganti rasa benci. Rico membuatnya menjadi seperti wanita jalang sekarang bercinta dengan pria yang tak dia kenal. Pria itu merasakan ada suatu penghalang dari inti Greisy dan dengan dua kali hentakan pinggul pria itu ke dalam inti Greisy. Milik pria itu telah masuk sempurna. "Aaaww sakiiit" teriak Greisy saat pria itu memasukan miliknya yang besar di inti nya. "Ini yang pertama untukmu?"   Gresiy menganggukan kepalanya dengan air mata keluar mengalir dipipinya.   "Ssstttt jangan sedih sayang... Tenanglah sayang... ini hanya sakit sebentar dan setelah ini kamu akan mengeluh kenikmatan. Aku akan memberikanmu surga dunia. Percayalah padaku," Pria itu dengan sensual dan menjilati telinga Greisy. "Aku percaya padamu."   Pria itu menggerakan pinggulnya dengan perlahan tapi lama lama berganti dengan gerakan yang begitu cepat dan liar. Greisy merasakan kenikmatan yang luar biasa, tak pernah dia merasakan seperti ini. Benar benar sangat nikmat. "Aaaah... aaah" desah Greisy "Enakkan sayang..."   Greisy tak menjawab.. dia sangat menikmati percintaan ini, konsentrasi Greisy hanya untuk bercinta.   "Apa tak enak? aku berhenti saja yaa," "Please teruskan jangan berhenti... aku mohon teruskan," "Pintar"   Pria itu memainkan pinggulnya, menggerakan pinggulnya dengan berbagai macam variasi gaya membuat Greisy berteriak. Hentakan hentakan seakan meyentuh rahimnya membuat Greisy merasa ngilu sekaligus nikmat. Betapa nikmatnya bercinta setelah 5 tahun dia menikah baru ini dia merasakan yang namanya bercinta. Pria itu seakan tak kenal lelah sampai 3 kali mereka bercinta. Membuat wanita yang merindukan belaian dari laki laki merasa sangat dimanjakan juga terpuaskan napsu birahinya.   Pria itu dan Greisy menikmati malam yang panas yang sangat b*******h, keringat membasahi tubuh mereka yang saling terjerat, mendesah dan saling mencari kepuasan.   *********   Pagi harinya...   Greisy terbangun sendirian di rajang dan dia merasa malu dengan kelakuan dia sendiri.   "pria itu sudah pergi," ujar Greisy pelan.   Greisy berdiri dan merasakan nyeri di selangkangannya, bagaimana tak nyeri ukuran milik pria itu benar benar besar, panjang dan dengan tangguh, tak kenal lelah menggaulinya dengan sangat bersemangat. Greisy mengambil sexy dress yang sudah tak berbentuk lagi. Dia baru ingat kemarin pria itu dengan semangat dan napsu memburu merobek pakaiannya. Greisy bingung dia harus memakai baju apa.   Greisy masuk ke dalam kamar mandi memakai bathrobe dari pada dia harus telanjang. Greisy baru menyadari kamar hotel yang di sewa pria itu ternyata presidential room yang ada ruang tamu dan kamar sendiri.   "Sudah bangun?"  Greisy kaget mendengar suara pria itu. Dari mana datangnya pria itu tadi dia tak ada diranjang.   "Loh kamu kok ada disitu? Tadi kan tak ada?" tanya Greisy. "Aku tadi disana mengambil ini." Pria itu memberikan paper bag salah satu brand ternama, membawakan Greisy baju dan perlengkapan wanita yang lainnya. "Terima kasih" Greisy sambil menerima paper bagnya. "Sama-sama... pakailah baju itu, maaf jika tidak sesuai dengan seleramu," "Hmm i--iya," Greisy menjadi gugup dan malu. "Hahaha kamu juga masih perawan dan sangat amatir,"  kekeh pria itu. "Aku Rendal" kata pria itu memperkenalkan dirinya.   Ok sekarang Greisy sudah tau nama laki laki itu Rendal. Semoga saja kejadian bercinta dengan laki laki itu bisa berkerja dengan baik. Greisy membutuhkannya tapi apa mungkin jika hanya semalam saja mereka bercinta akan menghasilkan anak.   Mata Greisy membulat saat Rendal membuka Bathrobe nya. Badannya atletis sangat menggoda, Greisy menjadi b*******h sendiri mengingat malam yang panas mereka.   "Mau olah raga pagi,"  "Aku jarang olah raga." Greisy tak mengerti maksud Rendal. "Kamu memang sangat menarik."  Rendal mendekat Greisy dan dengan lembut membuka tali bathrobenya. Menyentuh lekukan tubuh Greisy.   "Apa kamu tak ingin berteriak seperti tadi malam lagi?" Rendal tersenyum dengan genit.   Tubuh Greisy meremang, dia memang sangat ingin lagi melanjutkan percintaan tadi malam. Rendal melumat bibir Greisy, mereka kembali lagi melakukan olah raga pagi . Olah raga pagi yang mereka berdua berkeringat dan mendesah.    Olah raga pagi yang mereka berdua berkeringat dan mendesah kenikmatan.   ************   Greisy melihat jam ditangannya, waktu sudah menunjukan jam 2 siang. Greisy tersenyum bahagia, wajahnya terlihat sangat puas dengan pengalaman kemarin malam dan tadi pagi saat bercinta dengan Rendal. Greisy dan Rendal mandi bersama dan bercinta kembali di bawah guyuran shower. Rendal sangat hebat. Di saat Rendal sedang di kamar mandi untuk mengganti pakaiannya, Greisy dengan secepat kilat keluar dari kamar hotel tersebut. Meninggalkan Rendal sendiri disana.   Greisy pulang kerumahnya dengan santai sambil bersandung.   "Sepertinya kamu sangat bahagia sekali Greisy" tanya Rico dengan sinis. "Tentu saja aku bahagia. Aku mendapatkan kepuasan yang seharusnya ku dapatkan saat menikah denganmu." Balas Greisy dengan kesal. "Dasar jalang. Perempuan tak tau diri, sampah, kotor," umpat Rico. "Hahaha sekarang kamu menghina aku... hahaha hina aja terus sampai puas," balas Greisy. "Kamu memang tidsk tau malu!!" "Apa kamu bilang!!! Aku tidak tau malu? setelah kamu menyuruh aku menjadi seperti itu??? Kamu yang menyuruh aku mencari bercinta dengan laki-laki lain agar aku hamil dan menyelamatkan harga dirimu. Dasar laki laki tak tau diri" Greisy menatap sinis pada Rico. "Ooh makin kurang ajar kamu sekarang!!!" "Plak" tangan Rico kembali mendarat di pipi Greisy. "Kenapa? Ayo pukul aku lagi!! Aku tau kamu cemburu karena kamu mandul. Tidak bisa memuaskan aku sebagai seorang wanita yang butuh belaian laki-laki." Greisy tersenyum licik menyaksikan Rico cemburu, bagaikan laki laki yang terhina, tak terima kelakuan istrinya yang telah berselingkuh secara terang terangan padanya. Rasa cinta Greisy sudah hilang, saat Rico menyuruh dirinya untuk menjadi jalang, mencari pria untuk bercinta dengannya. Greisy jijik dengan kelakuan Rico dan sekarang Rico bersikap seakan dia adalah korban dari perselingkuhan.   "Plak... plak"   Pipi Greisy ditampar berkali kali oleh Rico, Rico memukul Greisy diperut, menendang tubuh Greisy. Pukulan pukulan yang diterima Greisy dilakukan Rico karena rasa amarahnya, cemburunya dan ketidak beradayaannya sebagai laki laki yang tak bisa memberikan keturunan. Greisy tak menangis dia tak boleh menangis, pukulan pukulan Rico yang menyakiti tubuhnya tak berarti apapun dibandingkan rasa sakit hatinya yang sudah terluka dalam. Membenci kelakuan dan perbuatan Rico padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD