2 - Lee Jeno

235 Words
"Aku bisa menghancurkanmu." Jeno terkesiap dari kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri. Jaemin mengerutkan dahinya sehingga membuat tatapannya lebih tajam pada Jeno.  Jeno dengan ragu-ragu menunjukkan isi handphone-nya yang terlihat video Jaemin meremas kupu-kupu sebelumnya. Jaemin mendengus sambil terkekeh. "Apa kamu yakin bisa menghancurkanku dengan hal seperti itu?" Jaemin mengatakannya dengan senyum miring di bibirnya. Untuk pertama kalinya Jeno mendengar nada bicara Jaemin seperti ini, sungguh berbeda dengan yang sebelumnya. Ia meneguk ludahnya, ia merasa diremehkan namun entah sejak kapan ia tak punya niat untuk mengalah pada Jaemin. "Seseorang yang dibanggakan guru, disukai senior dan disayangin anak seangkatan. Jika mereka tahu kamu seperti ini, apa kata mereka?" Jawab Jeno sambil ikut menunjukkan wajah menantangnya. Lagi-lagi Jaemin terkekeh dengan tingkah Jeno. "Hey, anak baru. Aku tidak menyangka kamu akan begitu naif... Tapi baiklah, disini kamu lah yang memulai menantangku, akan sangat tidak menarik jika aku tidak ikut bermain, kan?" Ujar Jaemin. Jeno masih memproses perkataan Jaemin saat tengkuknya ditarik oleh Jaemin menghapus jarak diantara mereka. Jeno membelalak saat merasakan bibir Jaemin yang melumat bibirnya penuh nafsu. Di sisi lain, Jaemin tersenyum merasakan Jeno tidak memberontak. Ia mengeluarkan ponselnya diam-diam dan ikut merekam kelakuan mereka. Hingga mereka selesai berciuman, wajah Jeno memerah tak beda jauh dengan Jaemin. Kemudian Jaemin tersenyum menatap layar ponselnya. "Sekarang kita impas, kita lihat mana yang punya efek lebih besar jika kau menyebarkan itu atau jika aku menyebarkan ini." *** To Be Continued..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD