Night 1: The Fallen Star°

848 Words
Penguasa alam semesta menciptakan berbagai makhluk lengkap dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Semua makhluk diciptakan Tuhan dengan penuh kasih sayang dan tak ada yang memiliki kejahatan dalam diri mereka. Situasilah yang membuat seseorang berbuat jahat. Hal itu juga berlaku untuk makhluk agung penghuni langit, makhluk yang diciptakan suci, bebas hawa nafsu dan tak pernah menentang perintah Yang Maha Kuasa. Mereka menjalankan tugas dan fungsi masing-masing layaknya sebuah agensi dan korporasi tingkat dewa. Para makhluk itu berwujud manusia dewasa yang gagah dan tampan dilengkapi sayap kokoh di pundak untuk memudahkan mereka bepergian. Makhluk suci tersebut rupanya tak luput berbuat kesalahan. Salah satunya seorang malaikat, karena kearoganannya, menentang atasan yang mempertanyakan pelaksanaan tugasnya pada suatu kejadian. Atasannya berang dan menendang pemuda itu hingga terlempar dari lantai dasar surga. Pemuda bersayap itu berteriak sekuat tenaga. Teriakannya menembus langit dan terdengar hingga ke bumi laksana ledakan besar yang membelah langit. Kejatuhan pemuda itu bukan jarak yang singkat, karena ia melewati puluhan kali kecepatan cahaya. Saat memasuki sistem tata surya, gaya gravitasi menarik tubuhnya hingga memasuki lapisan pelindung sebuah planet. Tameng emas-perak dan pakaian sutra yang dikenakannya perlahan-lahan hancur karena api yang timbul dari gaya gesekan dengan partikel atmosfer. Tubuhnya turut terbakar membuat teriakannya semakin keras, hingga daratan bergetar. Sayap putihnya menghitam, menjadi bara sampai ke tulang-tulangnya, lalu menjadi abu dan terkikis habis. Ia tidak punya sayap lagi. Tubuhnya yang panas, mendingin seiring udara yang dilaluinya. Sekarang ia hanya seonggok daging berbalut kulit, tungkai tangan dan kaki yang panjang, serta sebuah kepala berambut gelap. Ia menatap jemari tangannya. Ia berhenti berteriak, melihat langit biru muda di atasnya. Inikah akhirnya? Tangannya terkepal kuat. Ia menggeram marah dan menatap tajam ke langit, ke orang-orang di atas sana. Ia telah dihina dengan dijatuhkan ke kubangan yang disebut Bumi ini. Ratusan tahun pengabdiannya di langit dibayar dengan pemutusan hubungan kerja sepihak oleh atasannya. Ia tidak rela!! Ia berjanji pada diri sendiri akan membalas hinaan ini. Ia akan membuat makhluk di Bumi menjadi lebih hina dari dirinya. Begitu hinanya sehingga hanya kegelapan yang akan terlihat. Ia akan membuat kegelapan yang sangat pekat, sampai mereka yang di langit melihat betapa hitamnya Bumi ini. * Kutub Selatan, Antarktika. 22 Desember 1960. * Antarktika adalah satu-satunya benua di Bumi yang tidak memiliki penduduk asli yang menetap. Wilayahnya terisolir jauh tepat di area sumbu Bumi bagian selatan. Dengan luas sekitar 14 juta kilometer persegi, sebagian besar ditutupi oleh es tebal dengan ketebalan hingga ratusan meter. Kondisi geografis yang sedemikian rupa membuat suhu di Antarktika mencapai puluhan derajat di bawah nol celcius. Banyak negara mendirikan pos-pos penelitian di Antarktika. Selain untuk kepentingan penelitian, juga karena bahan tambang di wilayah tersebut. Kandungan minyak di Antarktika diprediksi lebih dari 200 milyar barrel dan batu bara yang melimpah. Namun karena Antarktika digolongkan sebagai kawasan pelestarian dan penelitian ilmiah, kegiatan penambangan belum diperbolehkan dan segala kegiatan militer dilarang di sana. Penduduknya masih sedikit. Infrastruktur penunjang kehidupan yang minim, kecuali di area pos penelitian, tidak ada perkotaan dan pusat keramaian. Saat itu matahari bersinar terang, namun suhu udara tidak lebih dari -28 derajat celcius. Suara berdebum keras, tanah dan bangunan bergetar, membuat ratusan orang di sebuah kamp penelitian berlarian keluar dari bangunan untuk melihat apa yang menjadi penyebab suara dan getaran tersebut. Sejenak mereka berpikir mungkin gempa bumi atau asteroid kecil atau longsoran gunung es yang sangat besar. Namun apa yang terlihat, sama sekali di luar dugaan mereka. Di hamparan salju tebal terbentuk ceruk panjang sekitar 500 meter. Celah itu gelap dan dalam. Tampak asap hitam menggelenyar keluar dari celah itu. Seakan itu belum cukup membuat terpana, mereka dikejutkan dengan sosok laki-laki memanjat keluar dari celah itu. Seorang laki-laki berwajah sangat tampan dan masih muda, berambut gelap, hidung mancung dan mata menyorot tajam berwarna abu-abu, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Kulit keemasan membalut tubuh tinggi semampai dengan lekukan otot yang padat sempurna. Tubuh bugil laki-laki itu mulus tanpa cela. Ia berdiri tegak di hamparan salju, sementara asap hitam di belakangnya mengungkung tubuhnya lalu membentuk sayap tak kasat mata yang terbentang lebar di pundaknya. Suhu minus di sekitarnya tidak membuatnya kedinginan. Laki-laki itu menatap tajam pada orang-orang berpakaian tebal di hadapannya. Mereka memandangnya tanpa berkedip dan mulut terbuka, terpesona. Ia seorang laki-laki yang luar biasa tampannya, membuat laki-laki lain merasa malu pada diri mereka sendiri dan para wanita siap menanggalkan pakaian mereka demi laki-laki ini. Asap hitam keluar dari ujung-ujung jari pria itu, menjalar ke arah orang-orang yang mematung menatapnya. Sebagian kecil asap itu memasuki rongga-rongga tubuh mereka dan mata mereka menghitam seluruhnya untuk sesaat lalu kembali seperti biasa setelah mereka berkedip. Senyum sinis tersungging di bibir sang pemuda dari langit tersebut. Ia berkata dengan suara dalamnya. "Apa kalian tidak akan menyambutku, manusia? Aku adalah malaikat yang akan memandu kalian pada keabadian," ujarnya. Orang-orang di hadapannya berlutut, lalu bersujud menyembah padanya. Beberapa malaikat memang ditakdirkan untuk jatuh, karena dengan begitu mereka bisa berkuasa di dunia. Pemuda itu menatap ke langit. "Camkan kata-kataku!" ujarnya menggeram. "Aku akan membuat dunia ini diselimuti kegelapan seluruhnya!" Kemudian tatapannya berpindah kepada para manusia di hadapannya. "Dimulai dengan para manusia ini." Bibirnya menyeringai jahat. Malaikat itu bernama Devdas Star Tailes. *** Bersambung ....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD