bc

DARATAN CINTA

book_age16+
1.4K
FOLLOW
14.9K
READ
family
goodgirl
police
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Di usia 17 tahun, Zasya sudah pernah mengalami apa itu pacaran, tapi bukan berarti Zasya memiliki mantan segudang. tidak. Zasya hanya memiliki 2 mantan, dan Mantan Zasya adalah anak olahragawan semua. Semua siswa di SMA ELZARA memuji kecantikan Zasya dan berlomba lomba untuk mendapatkan hati Zasya. The most wanted girls. Begitu julukan Zasya di sekolahnya. Zasya bukan tipikal orang pemilih, dan bukan juga asal memilih. Sampai pada suatu ketika, Zasya bertemu seseorang yang membuatnya sedikit terpanah. Tentara itu.

chap-preview
Free preview
SATU
Zasya berjalan di koridor sekolah lantai satu dengan anggun. Semua mata terpanah melihat Zasya, decak kagum dan decak iri berkeluaran untuk Zasya. Jangan di fikir Zasya tidak mendengar. Zasya sangat sangat mendengar komentar apa saja yang mereka keluarkan. Zasya murid baru di SMA ELZARA ini, Zasya baru saja sampai di jakarta 3 hari yang lalu. Ya. Zasya sekeluarga pindah kembali ke jakarta karena Dzaki-Papah Zasya- mendapatkan surat perintah dari atasannya untuk menjadi Danki di grup 3 Kopassus. Besyukur sekali Papahnya itu selalu mendapatkan Kesatuan Kopassus. Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Zasya. Tadinya Syakila-Mamah Zasya- ingin memasukan Zasya ke SMAnya sewaktu muda dahulu, namun Dzaki melarang, Dzaki bilang itu terlalu jauh dari jarak rumah menuju sekolah. Alhasil, Dzaki memilih SMA ELZARA yang hanya membutuhkan waktu 30 menit jika tidak macet, menuju sekolah. Zasya yang di temani sang Papah yang biasanya sibuk tersenyum bangga. Bagaimana tidak bangga jika Papahnya datang kesekolah bersama dirinya dengan menggunakan seragam darah mengalir lengkap dengan baret merah di kepalanya. Sedangkan Musa-Adik Zasya- di antar oleh Syakila untuk SMP barunya di jakarta. "Kakak gak boleh pacaran yah di sekolah" ingat Dzaki Zasya menekuk mulutnya, kesal dengan sang Papah yang selalu mengingatkan dirinya untuk tidak pacaran "Papah ihh, kaya gak pernah muda aja" komentar Zasya Dzaki terkekeh "Papah sama Mamah mah gak pacaran, langsung nikah" Zasya melotot "Seriuuus?" Tanya Zasya antusias Dzaki mengangguk "Kamu nanya aja nanti sama Mamah pas pulang sekolah" jawab Dzaki sambil berjalan menuju ruang Tata Usaha "Ihh kok nanti? Sekarang aja dong Pah" protes Zasya Dzaki berhenti, lalu berdiri di depan Zasya "Karena sekarang kita udah di depan ruang TU sayang" kekeh Dzaki Zasya memutarkan bola matanya kesal, ya, ya, ya, Papahnya itu memiliki selera humor yang rendah. Dan menular ke satu rumah                                 ☆☆☆      "Hai teman teman" sapa Zasya riang yang di sambung riang juga oleh murid kelas, yang suara riangnya terdengar lebih dominan cowok Zasya tersenyum, sikap ramah dan murah senyum Syakila menurun kepada Zasya "Perkenalkan, nama saya Dzasya Nur Mubarak, panggil saja saya Zasya, aya, atau aca. Saya pindahan dari Kartasura, Solo jawa tengah. Semoga saya bisa menjadi teman yang baik buat kalian dan begitu sebaliknya yaa" Guru yang mengajar di kelas terlihat senang melihat murid baru yang feeling nya akan hiperaktif "Baik, ada yang ingin bertanya kepada Zasya?" Sesi Tanya jawab pun di mulai "Di panggil sayang boleh gaaak?" Celetuk seorang siswa Zasya langsung menjawab cepat "Gak" dengan senyuman "Cantik banget siiih" Zasya tersenyum mendengarnya "Murah senyum bangeeeeet" Zasya tersenyum kembali menanggapinya "Rumahnya dimana?" Zasya tersenyum, lalu menjawab "Di Asrama Kopassus" Semua murid berdecak kagum, jadi putri kecantikan baru di sekolah ini anak seorang tentara? Benar benar, sudah cantik, baik, murah senyum, anak dari seorang tentara pula "Ayah Lo tentara? Bagian apa?" Celetuk siswi yang terlihat memakai bedak sangat dempul, Zasya yang melihat pun agak sedikit risih "Iya, Ayah saya tentara, jadi-----" perkataan Zasya menggantung, seketika sekelebat bayangan tentang Sang Papah yang melarang memberi identitas Papahnya kepada teman temannya. Dengan alasan supaya mendapat teman yang tulus. "Bagian apaa?" Desak siswi tersebut Bel pergantian jam pelajaran berbunyi, Guru mata pelajaran tersebut langsung menyuruh Zasya untuk duduk di bangku kosong samping seorang siswi. Zasya mengangguk, lalu berjalan dengan senyum ramah sesekali membalas sapaan murid kelas barunya. Lalu duduk di bangku kosong di samping siswi tersebut "Hai Zasya, aku Sina" ☆☆☆ Zasya berjalan berdua dengan Sina dengan sesekali tertawa. Sebenarnya, Zasya sedikit risih menjadi tatapan kakak kelas. Namanya juga perempuan, geer dikit gak papah lah yah. "Sin, ko pada ngeliatin gue sih?" Tanya Zasya sedikit risih kepada Sina Sina terkekeh "Wajarlah, lo anak baru, dan cantik pula. Apalagi foto lo sama bokap lo pas tadi pagi udah ke post di ** sekolah. Yaaa jadi most wanted jadi most wanted deh loh hahahah" tawa Sina di akhir penjelasan Zasya mengkibaskan rambutnya pelan "Susah emang jadi orang cantik" Sina melotot, Zasya tertawa "Pede ih geli" ceplos Sina Zasya tertawa, lalu mengkibaskan kembali rambutnya dan berjalan layaknya model membuat Sina sedikit ngeri. Ya. Ngeri bahwa teman barunya itu kesambet. ☆☆☆ "Assalamualaikum Zasya cantik sudah pulaaaaang" teriak Zasya "Waalaikumsalam , Zasya sama Syakila bener bener mirip ya sifatnya" Zasya terbelakak matanya, melihat sang Omma-Ami- tercinta ada di ruang tamu rumah dinas Papahnya "OMMAAAAA I REALLY REALLY MISS YOU OH MY GOD WHY YOU NOTHING ASKING ME BECOME YOU WANT TO HOME OMMA" Ami menutup telinganya, pura pura merasa berisik dengan suara nyaring sang cucu pertamanya "Omma ih" Zasya menekuk mulutnya "Aya berisik yah" sambung Zasya "Assalamu-----" "GRANMA OM MY GOD" Potong Zasya cepat, sungguh, ia merasa senaaaaang sekali. Omma dan Granma nya berkumpul di rumah dinas sang papah "Alaikum" lanjut Tisiyan dengan senyum yang membuat Zasya tersenyum lebar "Sorry Granma" ☆☆☆ Zasya tertawa, bahkan perutnya sudah kesakitan menahan geli. Seperti saran sang Papah. Zasya memanfaatkan kehadiran Omma dan Granma nya untuk menanyakan tentang masalalu Mamah dan Papahnya "Aya gak tau aja, Mamah kamu ini, hobinya belanjaaaaaaaaa aja, sampe sampe Oppa kamu suka marah marah tuh" Zasya membulatkan matanya kaget "Seriuuus? Mamah sering banget larang Aya buat boros looh" Tisiyan tertawa "Inshaf Mamah mu pas nikah" Syakila menekuk mulutnya, benar benar mirip dengan Zasya jika ngambek "Terus Mamah sama Papah bisa ketemu gimana ceritanya?" Untuk bagian ini, bukan Zasya yang bertanya. Serius bukan. "Musa? Kamu udah pulang?" Ucap Ami dan Tisiyan secara bersamaan Musa tersenyum, lalu menyalimi Ami dan Tisiyan "Iya Omma, Granma, abis futsal tadi sama temen baru" "Musa bukan cuma muka yang mirip dengan Dzaki, tapi sifatnya juga" komentar Tisiyan "Udah deh Bukle, jangan bahas muka anak. Emang ada anak ku yang mukanya mirip dengan ku" keki Syakila membuat seisi rumah tertawa "Mamah mah kaya cuma nyumbang darah sama tenaga yaah" timpal Zasya "Eh Aya. Uang jajan mu Mamah potong ya seminggu" Ya salam, Zasya salah berbicara rupanya ☆☆☆ Rumah dinas Dzaki saat malam hari kembali ramai. Ami, Tisiyan, Raden, Fabian, Safira dan Javira datang untuk menjenguk mereka "Aunty Javir, si Bayu kemana?" Tanya Musa Javira tersenyum "Bayu lagi ngapelin pacarnya" Musa membelakan matanya "Apa ty? Pacar?" Javira mengangguk "kenapa Musa?" Syakila datang dengan membawa teh hangat dan kue kering dari dapur dan di letakan di atas meja ruang tamu "Itu Jav, Musa iri soalnya gak punya pacar" Musa melotot kesal "Enak aja Mam, aku mah anti pacaran! Emang si Kakak" "GAK USAH NGOMONGIN GUE LO BANG" Teriak Zasya dari teras yang sedang berkumpul dengan saudari saudarinya "Tuh Mam, Kakak yang pacaran bukan Abang" bela Musa kembali "MUSAAAA LAPTOP LO GUE ANCURIN" Musa menyeritkan dahi, lalu membesarkan bola matanya. Kurang asem! Kakak manjanya itu mengancam dengan laptopnya! "LO ANCURIN LAPTOP GUE LAPORIN PAPAH KALO LO----" "MUSA STOP IT GUE GA AKAN NGAPA NGAPAIN" potong Zasya cepat sbelum adik kecilnya itu berbicara macam macam "Kakak, Abang. Sekali lagi teriak teriakan Papah suruh kalian sikap tobat 45 menit" tegas Dzaki karena pusing mendengar suara bising anak anak remajanya itu Zasya langsung diam seketika, Musa langsung berjalan menuju kamarnya. Jika sang Papah sudah mengeluarkan suara, tandanya mereka harus menurut.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

RAHIM KONTRAK

read
417.8K
bc

MOVE ON

read
94.6K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
75.9K
bc

Dosen Killer itu Suamiku

read
309.9K
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Mas DokterKu

read
238.5K
bc

Bridesmaid on Duty

read
161.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook